Mengapa Kita Harus Bersyukur?

Mengapa Kita Harus Bersyukur?
Mengapa Kita Harus Bersyukur?

MEDIA IPNU - Dalam kehidupan, manusia sering kali dihadapkan pada keinginan untuk memiliki berlebih atau merasa kurang puas atas apa yang telah dimiliki. Hal ini membuat manusia lupa bahwa di balik semua itu adalah nikmat yang Allah beri. Bersyukur mengajarkan kita sebagai manusia untuk menghargai setiap anugerah yang kita miliki, baik itu hal yang besar maupun yang kecil.

Bersyukur dimulai dengan pengakuan kita terhadap segala hal di dalam hidup kita. Tempat tinggal yang layak, kesehatan, lingkungan yang positif sering kali kita lupa bahwa hal tersebut juga bagian dari nikmat yang harus kita syukuri, nikmat-nikmat seperti itulah yang membuat hidup kita menjadi bermakna.

Bersyukur juga memberikan dampak positif pada kualitas hidup. Dengan bersyukur, kita menjadi lebih mampu menikmati setiap detik kehidupan. Hembusan napas, langkah kaki, dan segala momen kecil menjadi lebih bermakna ketika kita menyadari bahwa semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Tidak hanya itu, rasa syukur mampu membawa ketenangan hati, mengurangi rasa iri atau dengki, dan menumbuhkan kebahagiaan yang sejati.

Menurut ajaran Islam, bersyukur merupakan cara untuk membuka pintu-pintu rezeki yang lebih besar, seperti firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7 :

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ۝٧

Artinya: (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar pedih”.

Ayat ini mengandung makna yang mendalam, Allah menjanjikan bahwa siapa saja yang bersyukur, maka Allah akan beri nikmat yang lebih banyak lagi. Namun, Allah juga memperingatkan bahwa jika seseorang kufur nikmat, maka azab yang berat akan menjadi balasannya.

Nabi juga bersabda dalam sebuah hadits : Barang siapa yang tidak bersyukur atas yang sedikit, maka ia tidak akan mampu bersyukur atas yang banyak. Barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak akan bersyukur kepada Allah. (HR. Ahmad).

Hadits ini menekankan bahwa rasa syukur tidak boleh bergantung pada jumlah atau besar kecilnya nikmat. Jika seseorang tidak mampu menghargai nikmat kecil, seperti makanan yang sederhana, kesehatan sehari-hari, atau kenyamanan kecil dalam hidupnya, maka ia juga tidak akan mampu bersyukur atas nikmat besar yang mungkin ia terima di masa depan. Dalam Islam, hubungan antar manusia (hablum minannas) sangat dihargai.

Hadits ini juga menegaskan bahwa berterima kasih kepada sesama manusia atas kebaikan mereka adalah bagian dari syukur kepada Allah, karena manusia hanyalah perantara nikmat-Nya. Maka dengan kita bersyukur, kita akan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita.

Ada sebuah kisah sahabat Nabi bernama Abu Qilabah atau Abdullah bin Zaid Al-Jarmi. Beliau merupakan salah satu sahabat Nabi yang hidup dengan penuh ketabahan dan rasa syukur kepada Allah.

Salah satu kisah paling terkenal tentang Abu Qilabah adalah saat beliau mengalami berbagai cobaan berat. Beliau kehilangan penglihatannya, tangan, dan kakinya karena penyakit. Bahkan, tidak ada keluarga atau kerabat yang tinggal bersamanya.

Namun, meskipun dalam keadaan seperti itu, Abu Qilabah tetap memuji Allah dan bersyukur atas nikmat yang masih ia rasakan, seperti napas yang ia hirup dan kemampuan lisannya untuk terus berdzikir kepada Allah.

Abu Qilabah mengalami berbagai ujian yang sangat berat semasa hidupnya, meskipun begitu, Beliau tidak melepas rasa syukurnya dan terus beribadah kepada Sang Maha Pengasih.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa harta kekayaan bukanlah nikmat utama, hal tersebut hanyalah kenikmatan duniawi yang akan sirna. Kita juga harus memahami bahwa nikmat yang hakiki datang dari keimanan juga keridhoan Allah SWT. Sudahkah kita bersyukur hari ini?

Penulis: Adillah Zhafira Amir (mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Baca juga:

INFO: Ikuti terus informasi berita terikini dari Media IPNU dengan follow Instagram @mediaipnu. Anda juga bisa ikut berkontribusi mengirimkan berita kegiatan IPNU IPPNU di daerah Rekan/Rekanita dengan mengirim email ke redaksimediaipnu@gmail.com atau klik di SINI.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama