Foto ilustrasi pengusaha sukses | shutterstock |
MEDIA IPNU - Kesuksesan dalam kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan yang tidak hanya melibatkan usaha keras, tetapi juga keyakinan akan kehendak Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan secara tegas bahwa rezeki setiap makhluk telah dijamin oleh-Nya.
Hal ini termaktub dalam QS.
Hud: 6, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Ayat ini menjadi landasan
kuat bagi umat Islam untuk memahami bahwa kesuksesan dan rezeki
semata-mata berasal dari Allah SWT.
Makna dari ayat tersebut memberikan keyakinan bahwa Allah adalah Maha Pemberi rezeki. Segala yang terjadi di dunia ini, baik itu kesulitan maupun kemudahan, semuanya berada dalam kendali Allah. Dalam konteks kesuksesan, ayat ini mengajarkan bahwa usaha manusia hanyalah bagian dari proses, sedangkan hasil akhir adalah kehendak Allah. Kesadaran ini membentuk sikap tawakkal yang seharusnya menjadi inti dari setiap langkah seorang Muslim.
Allah SWT dalam ayat ini juga menunjukkan bahwa Dia mengetahui kebutuhan setiap makhluk, termasuk tempat tinggal dan kehidupannya. Ini menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya terbatas pada materi, tetapi juga meliputi pemenuhan kebutuhan hidup yang sejati. Kesuksesan sejati adalah ketika seorang hamba merasa cukup dan bersyukur atas apa yang Allah berikan, tanpa merasa kurang atau iri terhadap nikmat orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali terjebak dalam anggapan bahwa kesuksesan hanya ditentukan oleh kerja keras dan usaha pribadi. Meskipun usaha adalah kewajiban, QS. Hud: 6 mengingatkan bahwa tanpa izin Allah, tidak ada hasil yang dapat tercapai.
Rasulullah SAW juga bersabda: "Seandainya kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar benar tawakkal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepadamu sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung." (HR. Tirmidzi). Hadis ini menegaskan bahwa sikap berserah diri kepada Allah adalah kunci keberhasilan.
Kesuksesan yang datang dari Allah
sering kali diberikan dalam bentuk yang tidak disangka-sangka. Manusia
mungkin mengharapkan sesuatu yang besar, tetapi Allah memberikan yang
lebih baik sesuai dengan hikmah-Nya.
Dalam QS. Hud: 6, disebutkan bahwa
segala sesuatu telah tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Ini menunjukkan bahwa
Allah telah mengatur segala sesuatu dengan sempurna, termasuk rezeki dan
kesuksesan setiap makhluk. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu
bersyukur atas apa yang diterimanya.
Ayat ini juga mengajarkan pentingnya keyakinan terhadap rezeki yang halal. Dalam upaya mencapai kesuksesan, banyak orang tergoda untuk mengambil jalan pintas yang tidak diridhai Allah. Namun, QS. Hud: 6 menegaskan bahwa Allah adalah pemberi rezeki, sehingga manusia tidak perlu mencari rezeki dengan cara yang haram. Kesuksesan yang diberkahi adalah kesuksesan yang dicapai melalui jalan yang halal dan penuh kejujuran.
Sebagai hamba Allah, kita harus menyadari bahwa kesuksesan duniawi hanyalah sementara. Kesuksesan yang abadi adalah ketika kita berhasil menjalankan hidup ini sesuai dengan petunjuk Allah dan mendapatkan keridhaan-Nya. QS. Hud: 6 mengingatkan kita untuk fokus pada Allah sebagai
satu-satunya sumber kesuksesan, karena hanya Dia yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu.
Pada akhirnya, QS. Hud: 6 mengajarkan bahwa kesuksesan tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses yang diridhai Allah. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, berserah diri kepada Allah, dan terus bersyukur atas nikmat-Nya, kita dapat meraih kesuksesan yang diberkahi di dunia dan akhirat. Ayat ini menginspirasi kita untuk selalu bergantung kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita, karena hanya kepada-Nya kita kembali.
Penulis: Wanda Latifah (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Baca juga:
- Menguatkan Hati di Tengah Sunyinya Perjalanan
- Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dalam Islam
- Wajib Tahu untuk Sukses! Menggali Keutamaan Adab Menuntut Ilmu dalam Islam
- Hikmah Badiuzzaman Said Nursi di Era Digital, Menjaga Nilai Keilmuan dan Adab
INFO: Ikuti terus informasi berita terikini dari Media IPNU dengan follow Instagram @mediaipnu. Anda juga bisa ikut berkontribusi mengirimkan berita kegiatan IPNU IPPNU di daerah Rekan/Rekanita dengan mengirim email ke redaksimediaipnu@gmail.com atau klik di SINI.