Hasil Survei SRC IPNU IPPNU, Bedah Program Makan Gratis Bersama Akademisi Universitas Anwar Medika |
MEDIA IPNU - Hasil Survei SRC IPNU IPPNU, Bedah Program Makan Gratis Bersama Akademisi Universitas Anwar Medika. Sebuah
survei terbaru melibatkan pelajar milenial dan generasi atau Gen Z di Gresik,
terhadap program makan bergizi gratis.
Hal ini terungkap dalam
rilis survei Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) –
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Gresik yang
diselenggarakan di Ruang Baca Universitas Qomaruddin, Bungah, Gresik, Jawa
Timur, Selasa (18/6/2024).
Survei tersebut dilakukan
oleh Badan Student Research Center (SRC) serta Lembaga Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) PC IPNU IPPNU Gresik.
"Generasi milenial
dan Gen Z merupakan kelompok terbesar di Gresik," kata Direktur Badan
Student Research Center (SRC) PC IPNU Gresik, Najih Sa'dullah, Selasa
(18/6/2024).
Baca juga : Jasa Submit Wikipedia
Survei tersebut
mengungkapkan pandangan pelajar Gresik terhadap program makan bergizi gratis.
"Seringkali suara
anak muda kurang terdengar atau kurang diperhatikan dalam perumusan kebijakan
pemerintah," imbuh dia.
Dengan populasi generasi
muda atau pelajar yang mendominasi, survei ini menjadi penting untuk memastikan
bahwa suara pelajar diperhitungkan dalam perumusan kebijakan.
"Penelitian ini
bertujuan untuk mengumpulkan data dan masukan langsung dari generasi muda,
khususnya pelajar," sambung dia.
"Agar program makan
bergizi gratis dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
mereka," tuturnya.
Ketua Prodi Adminstrasi
Kesehatan Universitas Anwar Medika dr. Asluchul Alif yang hadir sebagai
narasumber mengaku setuju hasil survei yang dilakukan berkaitan dengan
pemberian makan gratis kepada pelajar secara sendiri-sendiri atau paket.
“Saya sejutu makanan
diantar ke kelas atau per individu. Sehingga gizinya proposional sesuai takaran
dari ahli gizi. Sebab bila diberikan dengan cara prasmanan kemungkinan besar
anak-anak tidak makan sayur,” ujar Direktur RS Fathma Medika ini.
Pola makan yang sehat,
lanjut dr. Alif, sangat penting bagi para pelajar, khususnya untuk mencegah
terjadinya stunting. Hal ini dikarenakan pada fase sekolah ada 2 hal yang mempengaruhi
pertumbuhan seorang siswa, yakni emosional dan fisik.
Diketahui, survei yang
dilakukan Badan SRC Litbang IPNU IPPNU Gresik dimulai sejak tanggal 26 Mei - 3
Juni 2024.
Hasil survei ini
diharapkan dapat memberikan gambaran akurat mengenai pendapat generasi muda
atau pelajar di Gresik terhadap program makan bergizi gratis.
Mayoritas responden
mendukung program makan bergizi gratis dengan 91,12 persen menyatakan
dukungannya.
Sedangkan, hanya 8,88
persen responden pelajar Gresik yang tidak mendukung program makan bergizi
gratis ini.
Selain itu, sebagian
besar responden sekitar 57,99 persen berpendapat bahwa, semua pelajar tanpa
terkecuali seharusnya mendapatkan manfaat dari program ini.
Sementara 40,23 persen
lainnya menekankan pentingnya program makan bergizi gratis bagi keluarga kurang
mampu.
Terkait jenjang
pendidikan yang harus diprioritaskan, sebanyak 56,93 persen responden
berpendapat bahwa program ini harus diterapkan untuk semua jenjang pendidikan.
Namun, ada juga yang lebih
memprioritaskan jenjang TK dan SD sebanyak 29,76 persen. Lalu, di jenjang SMP
dan SMA 9,66 persen.
“Jika makanan 4 sehat 5
sempurna bisa diberikan, tentu visi Indonesia emas tahun 2045 dapat terwujud,”
ucap dr Alif.
“Yang terpenting, makanan
yang dikonsumsi proporsinya sesuai rekomendasi ahli gizi. Bukan pada makanan
yang gratis,” tambahnya.
Suami dari dr. Shinta
Puspitasari itu berharap, agar pemberian makan gratis yang digagas oleh
Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dapat segera terlaksana.
“Mudah-mudahan pemberian
makan gratis bisa dilakukan segera untuk mengatasi stunting,” pungkasnya.
Survei SRC IPNU IPPNU
Gresik ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 383 responden
berusia 15 hingga 25 tahun dari 18 kecamatan di Gresik.
Berdasarkan data usia,
hasil survei responden terbanyak pada usia 21 tahun dengan jumlah 89 orang. Sedangkan,
responden paling sedikit pada usia 15 tahun dengan jumlah 7 orang.
Sementara itu, sebaran
usia responden cukup merata dengan jumlah terbanyak pada rentang usia 20-22
tahun. Survei ini menggunakan margin of error sebesar 5 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen.
Sumber: infogresik.id
|
klikmedianetwork.com
Baca juga:
- Nilti Maulida Alfina Nihlah Komitmen Jadi Kader Militan IPPNU Jepara
- Audiensi dengan Polda, IPNU Yogyakarta Segera Bentuk Agen Pelajar Inklusif Tangani Kenakalan Remaja
- Rapimancab Pelajar NU Manyar Gresik Brainstroming Isu Pendidikan
- Replika Pelajar NU Banyuurip Gresik Sukses Curi Perhatian Warga
- IPNU IPPNU Kota Bandung Periode 2023-2025 Resmi Dilantik
- Aksi Pati Damai, PC IPNU IPPNU Pati Turut Bagikan Bunga
INFO: Ikuti terus informasi berita terikini dari Media IPNU dengan follow Instagram @mediaipnu. Anda juga bisa ikut berkontribusi mengirimkan berita kegiatan IPNU IPPNU di daerah Rekan/Rekanita dengan mengirim email ke redaksimediaipnu@gmail.com atau klik di SINI.