HUT Ke-4 Biliksantri PAC IPNU IPPNU Mayong, Rawat Eksistensi NU di Jepara |
MEDIA IPNU - HUT Ke-4 Biliksantri PAC IPNU IPPNU Mayong, Rawat Eksistensi NU di Jepara. Lemahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) warga Nahdliyin di bidang teknologi, menjadikan masyarakat hanya sebagai penonton saja. Hal ini menjadikan pentingnya suatu organisasi memiliki media adalah salah satu cara memberitakan yang benar agar NU tetap eksis di tengah gempuran percepatan informasi.
Media
Biliksantri milik PAC IPNU IPPNU Mayong bisa menjadi alternatif bagi kader NU
Jepara khususnya agar kegiatan NU bisa terakomodir dengan baik dan sistematis.
Dokumentasi : HUT Ke-4 Biliksantri
"Di
luar organisasi kita, kadang suatu tulisan dipublikasikan itu salah, tapi
nampak benar. Mereka mungkin memiliki 1000 akun, sehingga kita kalah,"
kata Kyai Mustain Anas, pembina PAC IPNU IPPNU Mayong dalam pembukaan Kelas
Budaya Jurnalistik (KBJ) Harlah Biliksantri ke-4 di SMK Islam Manba'ul Ulum
Kedungombo Buaran, Kecamatan Mayong pada Ahad (03/03/2024).
Menurutnya
kader NU tidak boleh takut salah. NU harus maju melalui publikasi literasi agar
tidak ketinggalan dengan kelompok lain. Ia berharap Biliksantri menjadi pionir
publikasi kegiatan NU dan tetap Istiqomah dalam merawat budaya literasi.
"Mudah-mudahan
di usia ke-4 Biliksantri lebih giat lagi dalam menulis," tuturnya.
Sementara
Ketua PAC IPNU Mayong, Joko Sutrisno mengatakan bahwa KBJ ini memiliki 3
pelatihan kelas jurnalistik yakni kelas berita dan fotografi, sastra dan desain
grafis. Oleh karena itu, kelas akan dilaksanakan dengan waktu dan tempat yang
berbeda.
"Semangat
seperti inilah yang perlu kita tonjolkan untuk menggali bakat dan menumbuhkan
bakat masing-masing," kata Joko.
Kegiatan
Kelas Budaya Juenalistik ini dilaksanakan oleh Lembaga Pers dan Penerbitan
(LPP) PAC IPNU IPPNU Mayong dan diikuti oleh beberapa kader NU ranting dan
komisariat se-Kecamatan Mayong.(Dion/Alf/Lim)
Baca juga: www.maarif-nu.or.id