Seribu Rindu

Seribu Rindu
Instagram

MEDIA IPNU - Puisi berjudul "seribu rindu' ini untuk masa depan penulis. Setiap sajak yang tertulis adalah rindu yang membisu. Penulis enggan menyebut nama sang kekasih, sebab puisi ini juga akan mewakili siapa pun yang sedang merasakan hal sama dengan penulis.


Seribu Rindu

 

Di perjalanan cinta, kita tumbuh bersama,

Menjalin kenangan, seiring waktu berlalu.

Kau adalah musim semi di dalam hatiku,

Menghiasi kehidupan dengan warna-warni bahagia.

 

Peluklah erat diriku di malam yang gelap,

Kita takkan terpisah, takkan goyah sedikitpun.

Bersama dalam pelukan hangat, kita merajut,

Kisah abadi, kau dan aku, tercipta indah.

 

Lagu cinta kita, dinyanyikan bintang-bintang,

Berputar mengelilingi kita, seperti tarian angin.

Kau adalah puisi terindah dalam hidupku,

Dalam detik ini, kau bagai mimpiku yang nyata.

 

Jika waktu berhenti, dan dunia pun berhenti berputar,

Cintaku padamu, takkan pernah luntur.

Dalam surga cinta, kita terbang bersama,

Mengukir kisah abadi, takkan pernah pudar.

 

Selamanya kita, satu jiwa dalam dua tubuh,

Dalam cinta yang tumbuh, dalam setiap seribu rindu.

Kau dan aku, bersama di lautan cinta,

Hingga akhir hayat, kekasih tercinta.

 

Penulis : Adi Muhammad Zul


_________________________

Setiap puisi yang ditulis akan menemukan pembacanya sendiri. Setiap pembaca puisi akan menemukan karya yang sesuai dengan hidupnya yang ia alami.


Baca juga:  smpswanasawit.sch.id Aura Wajah


 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama