Ketua PW IPNU Jawa Barat Ahmad Regi Maulana |
MEDIA IPNU - Ketua IPNU Jawa Barat Soroti Pemanggilan Cak Imin oleh KPK, Tuding Sebagai Upaya Politisasi Hukum. Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat Ahmad Regi Maulana menyebut pemanggilan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin oleh KPK terkait kasus korupsi sangat janggal dan tak masuk akal.
“Pemanggilan KPK kepada
Cak Imin sangat janggal dan tak masuk akal, kasus tahun 2012 baru dibuka
sekarang menjelang Pilpres 2024,” kata Regi Maulana Kamis, (7/9/2023).
Menurut Regi, upaya KPK
memanggil Cak Imin terkait kasus korupsi di Kemenaker tahun 2012 tidak bisa
dipungkiri sebagai upaya politisasi hukum.
“Meskipun KPK sudah
membantah ini adalah politisasi hukum, tapi orang awam pun tahu ini adalah
politisasi hukum, dimana KPK dijadikan alat politik ampuh menjatuhkan lawan
politik,” ujar dia.
Ia menjelaskan jika
upaya-upaya ini terus dilakukan tidak bisa dipungkiri bisa menggerus
kepercayaan publik kepada lembaga anti rasuah ini.
“Disisi lain sangat
mengancam proses demokrasi kita, disaat yang sama kepercayaan publik kepada
penegak hukum utamanya KPK bisa tergerus oleh masalah ini,” imbuh dia.
Regi menegaskan pihaknya
mendukung upaya pemberantasan kasus korupsi di Indonesia, namun sangat
disayangkan apabila tebang pilih dan menyasar target politik yang
berseberangan.
“Kami mendukung KPK,
namun KPK sebagai instrumen negara tidak pantas jadi alat untuk menjatuhkan
politik, dalam hal ini kita menyebut upaya terhadap Cak Imin adalah tindakan
dholim,” pungkas dia.
Profil Abdul Muhaimin
Iskandar
Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul
Muhaimin Iskandar, M.Si. (lahir 24 September 1966), atau lebih dikenal sebagai
Gus Muhaimin/Cak Imin adalah seorang politisi Indonesia yang sejak 2005 menjadi
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ayahnya, Muhammad Iskandar, adalah
dzurriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur.
Menjelang Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024, ia bersama PKB telah
berkomitmen untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024 - 2029,
sekaligus menjadi Calon Wakil Presiden 2024-2029.
Riwayat Hidup
Cak Imin lahir pada
tanggal 24 September 1966 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ayahnya Muhammad
Iskandar merupakan seorang guru di Pesantren Mamba'ul Ma'arif. Kemudian Ibunya
Muhasonah Iskandar menjadi pemimpin pesantren tersebut. Sejak kecil, Cak Imin
dekat dengan Gus Dur (Abdurrahman Wahid). Menurut Cak Imin, ia mengenal Gus Dur
sebagai guru dan pedagang kacang, dan Gus Dur pernah mengajarinya bermain sepak
bola.
Ketika memperingati haul
Gus Dur pada tahun 2016, Cak Imin dalam editorial majalah Tempo bercerita
tentang ayahnya yang menguburkan seorang Muslim abangan, menjadikannya sebagai
contoh perilaku yang manusiawi. Cak Imin menambahkan, tulisan itu "membuat
ayahnya terkenal". Ia dan Gus Dur mempunyai hubungan kekerabatan jauh,
Iskandar sering disebut sebagai keponakan Gus Dur.
Pendidikan pria yang beristri Rustini Murtadho serta ayah 3 (tiga) anak tersebut dimulai di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Yogyakarta. Setelah lulus dari Aliyah tahun 1985, Muhaimin Iskandar melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selesai pada 1992 dalam usia 26 tahun. Skripsinya berjudul Perilaku Kapitalis Masyarakat Santri: Telaah Sosiologi tentang Etos Kerja Masyarakat Desa di Jawa Timur.Ia melanjutkan masternya 10 tahun kemudian di Universitas Indonesia (UI) bidang komunikasi dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2017, Muhaimin Iskandar memperoleh doctor honoris causa dari Universitas Airlangga Surabaya.(ma)
Baca juga: cakarif.my.id
- Lirik Lagu IPNU-IPPNU untuk Bangsa
- Bendahara Umum IPPNU Kabupaten Cianjur Kawal Makesta Zona Selatan
- IPNU IPPNU Rejosari Kendal Dilantik, Komitmen Tingkatkan Kreativitas dan Kolaboratif
- Haul Pendiri IPNU Ke-38, Puluhan Kader Turut Hadir dan Ziarah Makam KH Tolchah Mansoer
- Pelantikan IPNU IPPNU Desa Bulangan Haji Pamekasan, Farisi: Ranting Punya Tugas Penting