Ketua PW IPPNU Jatim Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah | Istimewa |
MEDIA IPNU - PW IPPNU Jatim Periode 2022-2025 Resmi Dilantik, Rencanakan Fokus Garapan Masa Depan Pelajar Putri. Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jatim menggelar pelantikan pengurus di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Ahad (30/07/2023).
Pelantikan tersebut
mengusung tema ‘Peran Pelajar Putri Pembaharu di Abad Kedua NU’.
Ketua PW IPPNU Jatim
Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah menyampaikan beberapa poin penting yang akan
menjadi fokus garapan PW IPPNU Jatim ke depan. Di antaranya perihal masa depan
pelajar perempuan serta pentingnya adaptasi dan kolaborasi di abad kedua NU.
Aisyah menerangkan, IPPNU
saat ini memiliki peran yang sangat penting. Sebab, di usia IPPNU merupakan
masa peralihan remaja menuju dewasa, di mana hal penting dalam kehidupan mulai
terbentuk.
“Inilah kami perempuan
pelajar dalam rentang usia matang yang kritis. Jika jalan yang kami pilih tepat
maka cerahlah masa depan sebuah bangsa. Jika sebaliknya bisa jadi kehancuran
generasi masa depan,” ungkapnya, dikutip dari NU Online Jatim.
Membahas soal masa depan
pelajar perempuan, Aisyah menginginkan agar para stakeholder senantiasa
mendampingi serta membersamai proses para pelajar di Jawa Timur. Tidak hanya
berfokus pada satu bidang, tetapi juga meliputi banyak bidang.
“Ketika membahas tentang
perubahan sosial ajaklah kami. Bicara tentang pembentukan keluarga tuntunlah
kami. Bicara penurunan generasi berkualitas maka bimbinglah kami. Bahkan,
bicara tentang stunting, paling tepat kampanyekan pada kami. Sebab setiap
generasi baru dirawat Allah SWT di rahim kami,” terangnya.
Selain itu, di abad kedua
NU, Aisyah menekankan pentingnya adaptasi dan kolaborasi. Tentu membina pelajar
putri masa kini berbeda dengan pelajar putri di masa lampau, saat kepengurusan
Nyai Hj Umroh Mahfudzoh. Di abad kedua NU para pelajar akan menghadapi berbagai
tantangan.
“Oleh karena itu pelajar
putri perlu adaptasi dengan pesatnya perkembangan zaman seperti teknologi,
informasi dan komunikasi. Namun perlu ditekankan juga untuk tetap mengedepankan
nilai keagamaan, Utamanya nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” tegasnya.
Mahasiswi pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menjelaskan, adaptasi ini akan
mendorong para pelajar untuk menciptakan penemuan baru di berbagai bidang.
Adaptasi juga bisa menjadi pemantik untuk mengatasi permasalahan klasik yang
terjadi di tengah masyarakat.
Baca juga: cakarif.my.id
- PAC IPNU IPPNU Tanjungbumi Bangkalan Sukses Lahirkan Generasi Penerus
- IPNU Masa Depan Ansor dan Ansor Masa Depan NU
- Ketua IPNU Wates Blitar: Kader Harus Berintegritas dan Militan
- Asuransi Rumah Mewah Terbaik Di Indonesia, Berikut 10 Rekomendasinya
- 35 Puisi Tentang Keagamaan 4 Bait