Yusril Ridwan Abdul Malik, Ketua IPNU Trenggalek |
MEDIA IPNU - Yusril Ridwan Abdul Malik, Ketua IPNU Trenggalek Dulu Dipaksa Sekarang Panggilan Jiwa. Raut wajah semangat tampak dari salah satu kader Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Trenggalek. Berpostur tinggi, tegap dan pembawaan tegas menjadi ciri khas Yusril Ridwan Abdul Malik.
Ia baru saja terpilih
mengemban amanah baru sebagai Ketua PC IPNU Trenggalek masa khidmat 2023-2025.
Siapa sangka, Yusril dahulu masuk pertama di organisasi yang didirikan oleh
Prof Dr KH Moh Tolhach Mansoer karena dijebak ikut kemah.
Dirinya menceritakan,
pada tahun 2016 selepas pindah dari Garut Jawa Barat, menetap di Kecamatan
Panggul, Kabupaten Trenggalek. Yusril diajak kemah oleh Ketua OSIS SMK
sekolahnya, berhubung dirinya suka Pramuka, ajakan tersebut disetujui.
"Saya diajak kemah
oleh Mas Hasan. Lokasinya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jajar Kecamatan
Gandusari. Ternyata memang betul-betul kemah, tapi ternyata Diklatama CBP-KPP
IPNU-IPPNU Trenggalek," ujar Yusril, Selasa (06/06/2023).
Corp Brigade Pembangunan
(CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) merupakan salah satu lembaga semi otonom
dari organisasi IPNU dan IPPNU. Pertama yang ia rasakan kemah saat itu
menikmati, namun berganti waktu ke waktu, mulai merasakan sebuah Diklat dengan
dijejali berbagai materi.
"Selama di sana 3
hari digembleng materi ke-NU-an, ke-IPNU-IPPNU-an, CBP-KPP. Pertama agak kaget
juga, katanya diajak camp, ke tapi kok begini," ujarnya.
Pemuda yang sempat
menjadi Ketua PAC IPNU Panggul mengaku, belum paham artinya ke-NU-an dan
ke-IPNU-IPPNU-an. Singkat cerita, berganti waktu ke waktu mulai kerasan di
IPNU-IPPNU, lantaran ketika mengikuti CBP-KPP memiliki jiwa kebersamaan dan
jiwa korsa yang sangat tinggi.
Berlanjut pada tahun
2017, ia belum mengikuti Makesta, namun mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Pelatih (Diklatpel) CBP-KPP IPNU-IPPNU Trenggalek. Pasca diklat, ia kembali ke
daerahnya untuk menghidupi organisasi yang memiliki trilogi 'Belajar, Berjuang,
Bertaqwa' ini.
"Bisa dikatakan mati
segan hidup tak mampu. Jadi hanya ada nama Ketua IPNU IPPNU, tetapi tidak
mempunyai kepengurusan dan kegiatan. Setelah saya pulang Diklat, ingin
menghidupkan lagi. Pertama berkhidmah langsung di PAC Panggul karena keadaan
seperti itu," imbuhnya.
Disinggung perihal
membagi waktu, pria yang juga sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Panggul
ini mengaku, tetap harus belajar dan mengutamakan belajar yang diutamakan.
Meskipun sesibuk apapun dengan kegiatan berbagai organisasi yang lumayan padat,
ia menuntaskan kuliahnya dengan baik.
"Tipsnya menjalankan
kesibukan di organisasi dan membagi waktu harus fokus pelajaran, dan tahu
prioritas. Artinya pelajar harus mengetahui prioritas mana yang harus
didahulukan dan baru kemudian diselesaikan setelahnya," ujarnya.
Yusril mengaku senang di
organisasi, ketika benar-benar kapan waktunya harus fokus di sekolah atau di
kampus harus menomorduakan organisasi. Sebaliknya, jika ada yang urgent
organisasi, bisa menomorduakan sekolah ataupun kampus. Menurutnya, dua sisi ini
harus berjalan beriringan.
"Adakalanya satu
langkah kaki kanan di depan, kadang juga dalam melangkah kaki kiri di depan.
Intinya keseimbangan tidak berat sebelah," ulasnya.
Pemuda yang hobi
traveling ini menuturkan untuk tidak pernah bosan untuk belajar. Tidak harus
belajar di sekolah, barangkali ada beberapa hal yang tidak didapat di sekolah.
Namun juga bisa didapatkan di luar sekolah dengan pengalaman praktik secara
langsung.
Ia mencontohkan, saat
sekolah dirinya di SMK Jurusan Administrasi Perkantoran, dimana secara garis
besar materi pelajarannya tentang surat-menyurat kearsipan dan lain sebagainya.
Yusril merasa ikut di organisasi IPNU-IPPNU sangat terbantu, seakan-akan ia
langsung praktik bagaimana surat-menyurat, kearsipan hingga menjalin
komunikasi.
"Saya langsung
praktekan di IPNU, yang belajarnya di sekolah. Jadi mempunyai nilai tambahan,
artinya tidak selalu itu kita harus belajar di sekolah makanya Alhamdulillah
selama ini saya merasa aman-aman saja antara melakukan kegiatan organisasi
meskipun juga sama padatnya di kampus," tuturnya.
Pria berusia 24 tahun ini
berharap, di kepengurusan ke depan bisa meneruskan program digital seperti
kepengurusan sebelumnya. Akan tetapi, yang akan menjadi konsentrasi pada
penguatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh
organisasi.
Pasalnya, kader-kader
pelajar NU di Trenggalek jumlahnya ribuan tersebar di berbagai pelosok ranting.
Termasuk, ribuan kader yang berasal di beberapa komariat yang patut
diperhitungkan skill dan dedikasi tinggi.
"Pengembangan SDM
tersebut sebagai menopang kinerja cabang ke depan. Semoga pengurus PC
IPNU-IPPNU yang baru bisa lebih baik lagi," tandasnya.
Sumber: NU Online Jatim
Baca juga: Dewadigi Dewadigi.id
- IPNU IPPNU Jombang Gelar Joko Champhions, Wadah Mengasah Bakat Kader
- IPNU IPPNU Kabupaten Blitar Bersiap Wujudkan Sekretariat Digital
- Saat Kiai di Situbondo dan Bondowoso Gelisah Soal Penerimaan Asas Tunggal Pancasila
- PD PRT IPNU IPPNU Terbaru Hasil Kongres di Jakarta 2022
- IPNU IPPNU Unesa Studi Banding ke Unisma Bangun Relasi Organisasi
- IPNU IPPNU UNNES Adakan Pelatihan Desain Grafis dan Jurnalistik
- Ketua IPNU Kabupaten Cirebon Sebut Konfercab Bukan Hanya Pergantian Pimpinan
Yusril Ridwan Abdul Malik, Ketua IPNU Trenggalek Dulu Dipaksa Sekarang Panggilan Jiwa. Ini Yusril Ridwan Abdul Malik, Ketua IPNU Trenggalek. Info Yusril Ridwan Abdul Malik, Ketua IPNU Trenggalek. Jika Yusril Ridwan Abdul Malik. Maka Yusril Ridwan Abdul. Ini Yusril Ridwan IPNU Trenggalek.