Pelantikan PP IPNU dan PP IPPNU Periode 2022 - 2025 |
MEDIA IPNU - IPNU-IPPNU Menatap Abad Kedua Nahdlatul Ulama. NU telah memasuki satu abad pada 7 Februari 2023 silam, usia ormas yang sungguh sangat paripurna. Peringatan puncak seratus tahun (satu abad) ini bukan hanya perhelatan secara seremonial semata, Namun NU telah hadir dari masa ke masa dan juga melainkan menjadi refleksi apa yang perlu NU wujudkan dimasa depan.
Satu abad bisa kita
maknai sebagai era perubahan untuk kemajuan NU sebagai jam’iyyah (perkumpulan)
sekaligus sebagai gerakan (harakah) untuk Islam, Indonesia dan Dunia.
Sepeninggal tokoh sentral NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Yahya Cholil
Staquf (Gus Yahya) sebagai penerus kepemimpinan NU saat ini telah memasuki era
penting dalam hal keagamaan, kebangsaan dan isu global.
Maka dari itu, Momentum
usia 100 tahun NU Gus Yahya menyebutnya sebagai momentum era kebangkitan baru
bagi NU. Gus Yahya rupanya telah menangkap pesan-pesan itu setelah lama
mendampingi dan bergumul dengan dinamika pikiran-pikiran Gus Dur.
Di era Ketum PBNU Gus
Yahya ini, NU memerlukan rancangan dan langkah strategis ke depan dengan nuansa
dan paradigma pemikiran paradigma yang lebih modern sebagai upaya membangun dan
meneguhkan halaqah peradaban. Dengan begitu, kita akan melihat bagaimana NU
setelah memasuki satu abad dan melewati abad kedua seperti sekarang ini.
Namun pada pembahasan
kali ini, kita akan membahas mengenai perjuangan IPNU-IPPNU menatap abad kedua
NU. Penulis teringat pada pembukaan Forum Kongres IPNU XX dan XIX IPPNU di
Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Gus Yahya menjelaskan bahwa yang dibutuhkan
saat ini yakni satu strategi cemerlang untuk mengajak generasi yang lebih muda
agar terlibat secara aktif di dalam aktivisme-aktivisme sosial yang lebih
terarah dan lebih strategis seperti di IPNU dan IPPNU.
Lebih lanjut pada
sambutannya Gus Yahya memberi tekanan kepada kader IPNU dan IPPNU akan perlunya
gerakan yang strategis dan efektif dalam mengelola kader dengan skala yang
besar. Dalam mengelola skala sosial yang begitu besar seperti Indonesia dan NU
ini, biasanya orang cenderung mencukupkan dengan data-data kuantitatif untuk
mengukur perkembangan yang telah dicapai.
Dilansir dari nu.or.id ,
Tanggapan dari ketua PP IPNU, M Agil Nuruz zaman bersama dengan kepengurusannya
akan berupaya menyiapkan strategi pengkaderan dengan memperkuat sistem
kaderisasi IPNU dari sekolah hingga madrasah. Secara umum, pengkaderan ini
bersumber pada pendidikan agama Islam menyongsong abad ke-2 Nahdlatul Ulama.
Menghadapi abad kedua NU
ini merupakan momentum bersejarah karena tidak semua memiliki kesempatan untuk
melewatinya. Tentunya ini harus kita barengi dengan semangat baru, menghadirkan
IPNU dengan wajah baru. Kembali ke madrasah kembali ke sekolah sebagai sebuah
keniscayaan, Karena gambaran wajah generasi IPNU di masa depan adalah menjadi
generasi bangsa yang unggul dan tangguh. Ini hanya akan terjadi apabila para
kadernya mudah beradaptasi dengan tantangan zaman yang serba cepat. Maka
percepatan dan juga inovasi dalam pengembangan kaderisasi harus terus
diperbaiki. Khususnya kaderisasi IPNU ini perlu diurai kembali dan disesuaikan
dengan tantangan zaman. Hal tersebut ia ungkapkan dalam pidatonya pada selasa
(31/1/2023) silam.
Penulis mencoba meneropong kiranya ada langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan IPNU-IPPNU menjadi wadah yang representatif bagi kalangan pelajar tentunya dengan menggunakan dan memanfaatkan semua platform untuk pengembangan dakwah digital di era sekarang. pertama, organisasi baru , bahwa kader IPNU-IPPNU harus adaptif dengan berbagai isu keterpelajaran saat ini. Kedua, kaderisasi baru . kaderisasi di IPNU-IPPNU perlu penyerataan role model dan kearifan lokal .
IPNU-IPPNU merupakan
organisasi badan otonom dibawah naungan NU yang bersifat keterpelajaran, aspek
pengkaderan sesuai dengan khittah (visi dan misi) dan kultur keaswajaan yang
meliputi bagaimana kader-kader yang dihasilkan memiliki paham Ahlus Sunnah wal
Jama’ah An-Nahdliyah yang mencakup aspek aqidah ,syariah dan akhlak. Selain itu
juga mempunyai fungsi sebagai wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dan
kepelajaran, sebagai wadah kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan kader-kader
penerus Nahdlatul Ulama dan pemimpin Bangsa, sebagai wadah penguatan pelajar
dalam melaksanakan dan mengembangkan ajaran Islam ala Ahlussunnah Waljamaah,
untuk melanjutkan jiwa semangat dan nilai -nilai Nahdliyin dan sebagai wadah
komunikasi pelajar untuk memperkokoh Ukhuwah Nahdiyyah, Islamiyah, insaniyah
dan wathaniyah.
Semoga tawaran di atas dapat
menjadikan generasi muda NU lebih militan dan memiliki kapasitas
intelektualitas yang mumpuni dari proses mengenyam pendidikan dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi yang pada akhirnya akan bermuara pada suatu upaya
taktis untuk menghasilkan calon-calon pemimpin masa depan dan mampu mengemban
amanah untuk berjuang di abad kedua NU dengan penuh khidmat dan
bertanggungjawab.
Maka dari itu, mari kita
doakan agar usaha rekan dan rekanita IPNU IPPNU di manapun berada dapat
mengusahakan yang terbaik hingga pada akhirnya tercapai tujuan organisasi
dengan berbagai program-program perjuangan sesuai dengan perkembangan zaman
sekarang dan membawa maslahat bagi semuanya (masalah al ammah), guna
terwujudnya khaira ummah bagi alam semata.
Penulis: A’isy Hanif Firdaus
Baca juga: Forum Media IPNU
- Kirab Harlah 1 Abad NU dan Harlah Ke-55 MI Ma’arif Bojong Kulon Progo
- Kilas Balik IPNU IPPNU Sukoharjo, Perjalanan Dari Masa Ke Masa
- PAC IPNU IPPNU Candipuro Lampung Selatan Gelar Makesta IV
- Profil Dewi Fina Fitriyani Ketua PAC IPPNU Ngronggot 2022-2024
- Profil Abdul Rozaq Ketua PAC IPNU Ngronggot Nganjuk 2022-2024
IPNU-IPPNU Menatap Abad Kedua Nahdlatul Ulama. Ini IPNU-IPPNU Menatap Abad Kedua Nahdlatul Ulama. Info IPNU-IPPNU Menatap Abad Kedua Nahdlatul Ulama. IPNU-IPPNU Menatap Abad Kedua Nahdlatul Ulama.