www.mediaipnu.or.id |
MEDIA IPNU - Remaja sukses dan gaul, why not? Mendengar kata remaja pasti yang terlintas di pikiran kita adalah anak ABG atau berumur belasan tahun, bahkan ada yang menyebut bau kencur.
Pada
masa remaja, seseorang tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula
disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak
menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa
yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Dilihat
dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia
belasan tahun. Di mana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi
dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang
lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja
menuju kedewasaan.
Mendengar kata remaja, pikiran kita akan terbayang pada sesosok anak manusia yang sedang mengalami masa pubertas atau dalam kamus gaul biasanya kita kenal dengan sebutan ABG. Remaja adalah harta kekayaan yang paling berharga bagi dunia. Mereka adalah generasi penerus bangsa, bahkan calon pemimpin dunia.
Jika
remaja baik, maka dunia pun akan cerah menghadapi masa depan yang aman,
tentram, dan penuh kedamaian. Psikologi Pendidikan menjelaskan bahwa,
usia remaja adalah usia rentan dengan godaan, suka berkelompok dan cenderung
hura-hura (baca: rea reo).
Akan tetapi dalam diri nurani yang dalam semua orang
pasti ingin
menjadi remaja yang unggul bukan, Insya Allah kita semua bisa menjadi a
winner and student idol. Lantas bagaimana caranya agar kita
senantia prestatif, unggul dan tidak menghilangkan sifat gaul.
Ada beberapa kunci sukses menjadi pelajar unggul yang
gaul, yaitu:
1. Gaul dengan orang tua
Inilah kunci sukses pertama bergaul dan berbuat baik,
taat sekaligus patuh terhadap orang tua, kenapa harus berbuat baik dengan orang
tua, karena remaja yang akrab dengan orang tua pasti akan mendapat ridho Allah
yang lebih besar dari tiap do’a tulus yang orang tua panjatkan.
Banyak kisah-kisah terdahulu yang menggambarkan bahwa
orang-orang sukses tidak terlepas dari doa-doa yang dipanjatkan orang tuanya
terutama Ibu. Sebaliknya banyak umat terdahulu mendapat musibah akibat laknat
orang tuanya, durhaka dan berbuat dholim terhadap orang tua terutama ibunya.
Salah satu contoh berbuat dholim terhadap orang tua
adalah; seorang anak yang melakukan perbuatan tercela dan nista dengan
menggunakan fasilitas pemberian orang tua misalkan anaknya dibelikan motor
dengan maksud agar rajin dan tidak capek ke sekolah, akan tetapi dalam
kenyataannya anak tersebut justru tidak masuk kesekolah, memakai motornya untuk
membolos, berfoya-foya dan maksiat dengan non muhrimnya. Sedangkan orang tuanya
telah bersusah payah bekerja keras untuk mencari nafkah demi anaknya tersebut. Naudzu
billahi min dzalik.
Tentang ridho orang tua Rasulullah SAW bersabda dalam hadist berikut:
Artinya:
Ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua dan Kemurkaan
Allah terletak pada kemurkaan kedua orang tua. (HR Tabharani dari Ibnu Amr r.a.)
2. Gaul dengan guru
Kedua yang tidak kalah pentingnya dalam menciptakan
kesuksesan adalah menghormati bapak dan ibu guru, guru adalah orang tua kita
setelah ayah dan ibu. Kalo guru-guru kita sudah ridho, dapat dipastikan ilmu
yang didapat akan berkah dan bermanfaat. Bayangkan saja betapa tulus dan ikhlas
mereka dalam mendidik kita dengan penuh kasih sayang dan hasilnya sungguh
banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa kita dapat dari mereka. Oleh karena itu
bergaul, bersikap baik, tawadhu’ adalah kunci kedua dalam hidup sukses.
Hal ini di jelaskan dalam hadist berikut
:
مَنْ
اِسْتَخَفَ بِأُسْتَاذِهِ إِبْتَلاَاللهُ بِثَلَثَةِ أَشْياء نَسِيَ ماَ حَفِظَ
وَكَلَّ لِسَانِهِ وافْتَقَرَّ أَخِرِهِ
Artinya:
Barangsiapa yang meremehkan kepada gurunya maka Allah
akan memberikan kepadanya tiga cobaan, Akan lupa atas segala hafalannya, tidak
fasih lisannya dan akhirnya menjadi orang fakir.
3. Gaul
dengan sahabat
Kita
lebih sering mengisi waktu dengan teman bukan, teman atau
sahabat sejati
adalah teman yang saling mendukung, saling menguatkan dan saling menolong untuk
bersama-sama menjadi remaja sukses dan unggulan.
Tapi
awas, Sebagian dari teman kita hanya mau gaul demi kesenangan saja. Ketika kita
sedih dan perlu ditemani mereka justru meninggalkan kita. Bahkan ada juga teman
yang menghalang-halangi dan mempengaruhi kita disaat kita sedang menjalankan
ibadah.
Oleh
karena itu teman terbagi menjadi dua, ada teman dunia saja dan ada teman dunia
akhirat, artinya teman dunia adalah teman yang berjumpa dengan kita di dunia
sedang di akhirat tidak berjumpa diakibatkan berbeda tempat, kita di surga dia
di neraka, sedang teman dunia dan akhirat adalah, kita sama-sama akrab di dunia
dan berjumpa di akhirat pula.
Teman
yang selalu mengajak kepada keburukan, kejahatan dan perbuatan dosa, wajib
untuk di hindari dan bahkan haram untuk di ikuti. Sedangkan berteman dengan
seseorang yang taat ibadah selalu mengajak kepada kebaikan dan kesuksesan wajib
untuk dijalin pertemanannya.
Sebagaimana nasehat Arab,
mengatakan;
خَيْرُ الْأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ
عَلَى الْخَيْرِ
Artinya:
Sebaik-baiknya teman atau sahabat adalah
yang menunjukan kamu kepada kebaikan.
Dan
sebagaimana firman Allah, Surat
an-Nahl ayat 90
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
berlaku 'adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia
melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Semakin lama
kita hidup, semakin jauh kita melangkah, semakin banyak yang harus dipersiapkan,
sebagaimana gambaran seorang musafir, hidup didunia fana ini harus memiliki tujuan
yang jelas, cita-cita yang tertanam dan keinginan yang mendalam.
Perbaiki
langkah demi langkah dengan niatan yang kuat bahwa hari ini
harus lebih baik dari kemarin dan masa depan harus dipersiapkan mulai sekarang.
Mario teguh mengatakan kesuksesan saat tua adalah akibat bekerja keras saat
masih muda, dengan kata lain berfoya-foya, hedonism dan membuang-buang
waktu adalah perbuatan yang merugikan.
Salah satu sikap tidak sukses adalah, orang yang tidak punya
keinginan dan cita-cita, hidupnya hanya mengalir dan pada akhirnya terseret
arus yang menyesatkan. Kerugian lahir maupun rugi bathin akan tampak dan terasa
disaat teman-temannya sukses, ternyata dia sendiri terpuruk dalam dunia kelam
ketidak jelasan, tidak berdaya atas kondisi dan dihadapkan masa depan yang
suram.
Oleh
karenanya, jangan tunggu sampai besok. Mulailah dari sekarang, ayo bergaul
dengan siapa saja, jangan egois dan malas, jadilah remaja yang rajin, berakhlakul
karimah dan taat ibadah, bersikap tawadhu’ terhadap semua orang terutama
terhadap orang tua di rumah dan ibu bapak guru di sekolah.
Teruslah
senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan dan kesuksesan, masa depan harus
dipersiapkan sekarang. Hidup ini indah jadi jangan sia-siakan karena sedetikpun
kita berada didunia selalu di awasi oleh Nya.
Mulai
sekarang, siapkanlah diri menyongsong kesuksesan, giatlah belajar dan Ibadah
kepada Allah Swt, karena hidup didunia ini segalanya di atur olehNya.
Teraturlah jalani kehidupan dan sering-seringlah berdo’a. Insya Allah, masa
depan akan terbuka dan keberhasilan akan dirasakan oleh orang tua dan
dibanggakan bapak ibu guru kalian. “Good Luck”
Penulis:
Hanim
Masyhudah, S.Pd.I.,M.Pd.I (Waka
Humas MTs Negeri 3 Sidoarjo)
Baca juga: Forum Media IPNU
- Tradisi Ziaroh Sesudah Konferancab IPNU IPPNU
- Syaikhona Kholil Belum Pahlawan, Meski Tuntas di Dewan Gelar
- Bank Mandiri Buka Loker Lulusan S1 untuk 3 Posisi Berikut
- Santri Harus Berpikiran Maju!
- Pengurus PKPT IPNU IPPNU IAI TABAH Lamongan Resmi Dilantik
- Ahmad Khoironi dan Ela Nadiana Pimpin PAC Jombang Jember
https://pustakaguru.id/tryout-gratis-persiapan-pppk-tahun-2022-oleh-pustaka-guru-indonesia/