Ketua Umum PP IPNU M Agil Nuruzzaman |
MEDIA IPNU - Ketum IPNU
Desak Pemerintah Perhatikan Pelajar Jika BBM Naik. Pimpinan Pusat Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama atau PP IPNU ikut menyoroti rencana naiknya harga BBM
subsidi lho, Rekan-Rekanita.
PP IPNU telah
mendiskusikan apa dampak dari kenaikan harga BBM subsidi terhadap pelajar dan
anak sekolah tentunya. Kasihan lah nasib anak sekolah dan pelajar.
Ketua Umum PP IPNU Agil
Nuruz Zaman menilai rencana kebijakan kenaikan BBM bersubsidi yang direncanakan
pemerintah pusat saat ini belum tepat.
Jadi kenapa PP IPNU
mengingatkan hal itu, sebab dampak terjadinya pandemi sangat besar bagi
pelajar, terutama faktor ekonomi yang menyebabkan angka putus sekolah.
"Beberapa bulan yang
lalu, Sekjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek). Menyebutkan bahwa angka putus sekolah naik 10 kali lipat
dari tahun 2019. Bagaimana nasib pelajar yang notabene sebagai ujung tombak
generasi bangsa, apabila dampak dari kenaikan BBM subsidi ini membuat keluarga
mereka kembali tertekan secara ekonomi. Kemungkinan angka putus sekolah akan
semakin besar," tegas Agil dari rilisnya sebagimana dikutip dari Hops.ID
(Kamis, 1 September 2022).
Dampak Pandemi covid-19
pada dunia pendidikan sangat besar, peningkatan angka putus sekolah karena anak
didik ikut membantu ekonomi keluarga selama pandemi.
Nah PP IPNU berharap
kepada pemerintah pusat, agar supaya pemerintah juga mengkaji dampak kenaikan
harga BBM terhadap Pelajar secara keseluruhan.
"Kita berharap
kepada pemerintah pusat, untuk tidak tergesa-gesa dan mengkaji secara matang
tentang kebijakan akan naiknya harga BBM bersubsidi. Terutama dampak bagi
pelajar secara keseluruhan, jangan sampai naiknya harga BBM bersubsidi ini
sejalan dengan naiknya angka putus sekolah," kata Ketum IPNU.
PP IPNU menilai kenaikan
harga BBM bersubsidi, pasti juga akan mengakibatkan kenaikan kebutuhan pelajar.
Sehingga berpotensi membebani orangtua, karena biaya pendidikan akan terus
bertambah.
"Dengan naiknya
harga BBM bersubsidi, pasti juga akan mengakibatkan kenaikan kebutuhan pelajar.
Mulai dari kenaikan biaya SPP, Buku, Seragam dan lain-lain yang pada akhirnya
akan membebani orangtua dalam memberikan pendidikan bagi anak-anaknya,"
katanya.
Agil juga menyoroti,
dampak kenaikan harga BBM terhadap sektor transportasi bagi Pelajar.
"Tidak bisa
dipungkiri, bahwa dengan naiknya harga BBM ini. Ongkos pulang dan pergi pelajar
juga akan naik, karena biaya transportasi umum tarifnya juga naik. Mengingat
sarana transportasi ramah pelajar masih belum merata ditengah-tengah
masyarakat," ujar Ketum IPNU.
PP IPNU menilai
pemerintah harus mempertimbangkan dampak terburuk dari naiknya harga BBM
subsidi terhadap pelajar.
Jangan sampai kebijakan
yang diambil, akan memperburuk kondisi pendidikan setelah pandemi terjadi.
Mengingat ujung tombak bangsa Indonesia, terletak pada pelajar.(af)
Baca juga:
- Ketua Umum Vela Disiapkan Jadi Kader IPPNU Sejak di Ibtidaiyah
- Pelajar NU Bali Peringati HUT RI di Ponpes Tebuireng Jombang
- Keseruan Lomba IPNU IPPNU Bagor Nganjuk Rayakan HUT RI
- Diklatama CBP KPP Batealit Jepara Wujudkan Kader Responsif
- Ketua IPNU Lumajang: Momen Kemerdekaan, Semangat Berjuang
Ketum IPNU Desak
Pemerintah Perhatikan Pelajar Jika BBM Naik. Ini Ketum IPNU Desak Pemerintah
Perhatikan Pelajar Jika BBM Naik. Info Ketum IPNU Desak Pemerintah Perhatikan
Pelajar Jika BBM Naik. Jika Ketum IPNU Desak Pemerintah Perhatikan
Pelajar. Maka Ketum IPNU Desak Pemerintah. Jadi Ketum IPNU Desak. Soal Ketum
IPNU Desak.