Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D. | Dok. Humas dan KIP UI |
MEDIA IPNU - Universitas
Indonesia UI terus komitmen untuk tingkatkan mutu dengan akreditasi
internasional. Universitas Indonesia (UI) mencoba mengkaji lebih dalam, luas,
dan terkini penerapan pelaksanaan SPMI dalam kaitannya dengan
ketenagakerjaan.
Hal tersebut dilakukan Universitas
Indonesia dalam rangka pelaksanaan peningkatan mutu secara berkelanjutan dan
melihat peran Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Tinggi
(Internal Quality Assurance) yang besar dampaknya terhadap keberhasilan lulusan
untuk diterima dalam dunia kerja.
Badan Penjaminan Mutu
Akademik (BPMA) sebagai salah satu unit yang bertangung jawab akan
terlaksananya penjaminan mutu di Universitas Indonesia, mengadakan Webinar
berjudul “Building a State-of-Art Internal Quality Assurance to Foster and
Integrate Graduate Employability” yang dilaksanakan secara daring pada Kamis
(18/8/2022).
Sebagai keynote speaker
adalah Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Sri Gunani
Partiwi, M.T.
Lalu, narasumber mumpuni
yang berprofesi sebagai pembuat kebijakan, akademisi, dan unit penjaminan mutu
dari Indonesia.
Di antaranya Head of the
Institute of Advanced Studies in Economics and Business/IASEB Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UI, Turro Selrits Wongkaren, S.E., M.A., Ph.D, Wakil Presiden
The International Network for Quality Assurance Agencies in Higher Education
(INQAAHE).
Selanjutnya Anggota
Majelis Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Prof. Drs. T.
Basaruddin, M.Sc., Ph.D, Ketua Satuan Penjaminan Mutu Institut Teknologi
Bandung Dr.rer.nat. Poerbandono, S.T, M.M; dan Direktur Sekretariat dan
Perencanaan Strategis Telkom University, Dr. Anisah Firli, S.MB. MM.
Rektor Universitas
Indonesia Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D., mengatakan, Universitas Indonesia
terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu dengan akreditasi internasional.
Saat ini institusi
pendidikan tinggi dituntut untuk meningkatkan mutunya secara berkelanjutan
dimana Sistem Penjaminan Mutu Internal (internal quality assurance) yang
dilakukan pada tingkat universitas akan berdampak terhadap keberhasilan lulusan
untuk diterima oleh dunia kerja.
"Sehubungan dengan
hal tersebut, UI melihat perlunya untuk membahas hubungan antara penjaminan
mutu institusi pendidikan tinggi dengan ketenagakerjaan,” ujarnya.
Rektor Universitas Indonesia
berharap webinar ini dapat meningkatkan kesadaran terhadap tren penjaminan mutu
pendidikan tinggi di lingkup regional dan global yang menghubungkan antara
penjaminan mutu dengan keberhasilan lulusan di dunia kerja.
Sri Gunani Partiwi
mengatakan, SPMI memiliki peran menghubungkan kualitas perguruan tinggi menuju
pada pemenuhan kebutuhan dunia kerja/industri agar employability menjadi lebih
baik.
Untuk memenuhi ini,
diperlukan jaringan kualitas baik secara internal maupun penjaminan mutu
eksternal diantaranya lembaga akreditasi internasional yang sangat berperan
dalam menilai kualitas proses pembelajaran di Pendidikan Tinggi.
Dalam paparannya berjudul
“How to Strengthen Higher Education and Employment Linkage”, beliau memberikan
sedikit gambaran statistik perguruan tinggi di Indonesia dan bagaimana sistem
pendidikan dapat memperkuat penyerapan lulusan di dunia kerja.
“Sebanyak 4.593 perguruan
tinggi di Indonesia diharapkan memiliki kualitas yang bisa semakin dekat dengan
UI. Untuk itu, perlu ada peran dari kita semua dan saya berterima kasih kepada
BPMA UI yang juga mengundang beberapa perguruan tinggi lain sehingga bisa ada
kolaborasi antar-perguruan tinggi setelah seminar ini,” ujarnya.
Dampak dari revolusi
industri 4.0 dan digitalisasi, menurut Sri pada tahun 2030, di Indonesia
akan ada 23 juta pekerjaan tergantikan oleh automasi, hal ini menimbulkan
peluang ada 27-46 juta pekerjaan baru yang akan muncul.
“Tantangannya adalah
bagaimana menyiapkan lulusan kita agar bisa menangkap peluang pekerjaan baru
yang ada dengan menyiapkan kualitas lulusan tersebut sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dunia kerja pada masa yang akan datang. Para mahasiswa perlu
membekali diri dengan new skill, adapitve, agile learners, self directed,
entrepreneur, dibutuhkan SDM yang memiliki kemampuan critical thinking,
kemampuan berpikir sistem sehingga mampu menyelesaikan persoalan kompleks,
digital literacy, multi-diciplinary, dan global citizenship,” kata Sri Gunani.
Saat ini pemerintah telah
melakukan transformasi kebijakan pendidikan tinggi dengan menyediakan multiple
pathways untuk mengembangkan kompetensi pada lulusan.
Sistem pembelajaran yang
ditawarkan program MBKM adalah salah satu bentuk upaya transformasi kebijakan
pendidikan tinggi untuk memberikan ruang bagi mahasiswa mengasah bakat dan
passion-nya dalam flexible learning.
“Pada program MBKM,
mahasiswa selama satu semester dapat mengambil mata kuliah hingga 20 SKS. Dosen
sudah tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, tidak hanya menjadi mitra
belajar, namun sebagai ko-pilot yang bisa mengikuti bagaimana mahasiswa memilih
cara belajar di tiga semester akhir. Dalam hal ini, tantangan penjaminan mutu
adalah menjaga akuntabilitas dari mutu pembelajaran di masing-masing Perguruan
Tinggi. MBKM menyiapkan lulusan untuk siap berkompetisi dan berkolaborasi di
era global, dengan membutuhkan penguatan dari berbagai keterampilan yang
dibutuhkan pada abad ke-21 melalui pengalaman maupun eksposure multi-disiplin,”
ujar Sri lagi.
Di akhir pemaparannya,
Sri Gunani menyampaikan tiga strategi pendidikan tinggi meningkatkan kompetensi
dan penyerapan lulusan di dunia kerja.
Pertama, kampus merdeka;
Kedua, link & match dan partnership with industry yang terus dilakukan
melalui mahasiswa magang, industrial training, industrial sabbatical leave,
adjunct professorship, dan industrial research.
Strategi yang ketiga
adalah partnership with world-class universities and diaspora, yaitu
UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS), AI
Institute-consortium of universities, joint research & project, pertukaran
pelajar/staf, dan world class professor.
Selanjutnya, narasumber
pertama pada webinar ini adalah Turro Wongkaren, pengajar dan peneliti di
Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI, yang memberikan paparan terkait perubahan pasar
kerja dan graduate employability.
Ia mengutip data dari
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2022 yang diterbitkan oleh
Badan Pusat Statistik, menyatakan bahwa sebanyak 33 persen pekerja
underqualified (tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan), 16 persen
pekerja overqualified, dan 51 persen pekerja well matched.
“Setengah dari pekerja di
Indonesia mismatched, sepertiga tidak memenuhi syarat, dan dan sisanya melebihi
kualifikasi. Hal ini memberikan tanda bahwa perguruan tinggi di Indonesia tidak
mampu menjawab tantangan di pasar kerja,” ujarnya.
Turro mengungkapkan lima
perubahan di pasar kerja.
Pertama, structural
transformation (perubahan sektor pertanian ke sektor industri/jasa).
Kedua, technological
innovation (mengubah yang tadinya sudah ada dan di-modified, dan juga
menciptakan pekerjaan baru seperti ojek online dan youtuber).
Ketiga, population age
structure (bonus demografi terjadi secara tidak merata, mengakibatkan sebagian
orang pindah/bermigrasi ke tempat/wilayah yang menyediakan banyak sumber daya
dan membutuhkan pekerja).
Keempat, green economy
(gerakan yang timbul ke arah sustainable development dan kembali ke alam).
Kelima, uncertainty
(pandemi dan perang yang membuat kehidupan bekerja berubah seperti work from
home dan work with zoom).
"Namun kelima
perubahan tersebut, intensitasnya tidak terjadi pada semua sektor, dan semua
orang,” ujar pakar inovasi dan kewirausahaan, dari FEB Universitas Indonesia.
Sependapat dengan Turro,
Prof. Chan Basaruddin sebagai narasumber kedua, menyampaikan perspektif
perguruan tinggi secara keseluruhan bahwa kompetisi global yang terjadi saat
ini dimana online learning di perguruan tinggi dapat diakses terbuka dengan
mudah.
“Yang menjadi tantangan
adalah semua perguruan tinggi di dunia dapat bersaing. Non-traditional
providers of credentials seperti Google dan Tokopedia memberikan sumber belajar
yang dapat digunakan sebagai modal mencari kerja. Hal ini menjadikan bahwa
belajar tidak perlu ke perguruan tinggi,” ujar Prof. Chan.
Tantangan bagi penjamin
mutu akademik adalah karena perguruan tinggi adalah isu global, sehingga
kualitasnya juga harus global. Lebih lanjut, Prof. Chan menjelaskan penjaminan
mutu Perguruan Tingi dari an eagle-eye perspective.
“Bahwa perguruan tinggi
bukan dikelola oleh seseorang profesional karena tidak ada profesional training
untuk rektor, dekan, dan dosen. Berakar pada tradisi panjang bidang akademik
seperti nilai-nilai universal, prestasi akademik, dan integritas,” kata Dekan
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia periode 2004-2013.
Prof. Chan mendefinisikan
relevansi secara luas sebagai tingkat sensitivitas pada kebutuhan pemangku
kepentingan. Relevansi mencakup tiga aspek, yaitu menjamin sustainability
employment, personal development, dan semua lulusan akan aktif di masyarakat.
Bidang kompetensi yang dibutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan disposisi.
Menurutnya, IQA & EQA
adalah dua sisi pada koin yang sama, dengan tujuan akhir dari IQA yang
berfungsi secara efektif menghasilkan budaya kualitas.
Turut hadir dalam seminar
tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-ristek RI
Prof. Tjitjik Srie Tjahtjandarie, Ph.D., Rektor UI periode 2002-2007 Prof. dr.
Usman Chatib Warsa, SpMK, Ph.D., dan Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik,
Vita Silvira, S.E., Ak., MBA., CA.
Dari paparan para
narasumber yang berpengalaman di bidang penjaminan mutu perguruan tinggi,
webinar ini diharapkan memberikan pemahaman terhadap konsep, praktek, dan model
penjaminan mutu pada institusi pendidikan tinggi.
Tak hanya itu, webinar
ini juga diharapkan sebagai wadah bagi pelaku penjaminan mutu pendidikan tinggi
seperti dosen, penjaminan mutu unit/personil dari PTN/Swasta di Indonesia, dan
auditor/reviewer untuk bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai permasalahan
dan pengalaman di lapangan.
PROFIL KAMPUS UNIVERSITAS
INDONESIA
Mahasiswa UI |
Universitas Indonesia
disingkat sebagai UI, adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Kampus
utamanya terletak di bagian Utara dari Depok, Jawa Barat tepat di perbatasan
antara Depok dengan wilayah Jakarta Selatan, sementara kampus utama lainnya
terdapat di Salemba, Jakarta Pusat. Universitas Indonesia dianggap sebagai
salah satu dari tiga perguruan tinggi papan atas di Indonesia bersama dengan
Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.
Cikal-bakal terbentuknya
Universitas Indonesia adalah ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan
sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan yang
memegang sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta
mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese doctor). Secara resmi, Universitas
Indonesia memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini
disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio. Tanggal
tersebut dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.
Lambang Kendi Ilmu
"Kendi Ilmu"
adalah kendi simbolik yang pada setiap acara wisuda diserahterimakan dari
sarjana baru yang diwisuda kepada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Arti
simbolik dari penyerahan kendi ini adalah kesinambungan dari generasi yang
pergi kepada generasi yang datang, sebagaimana sebuah ungkapan Ribuan Yang
Datang, Ribuan Pula Yang Pergi. Kesinambungan itu tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan sebagai hasil perjuangan dan daya upaya yang
sungguh-sungguh.
Makara Art Centrum
Berlokasi berdekatan dengan
Masjid Ukhuwah Islamiyah, Makara Art Centrum merupakan sarana dan fasilitas
yang berfungsi sebagai tempat pagelaran seni dan budaya bagi sivitas akademika
Universitas Indonesia. Pembukaan gedung ini telah dilakukan melalui acara
prapeluncuran Gedung Makara Art Centrum pada Agustus 2017.
Integrated Faculty Club
Integrated Faculty Club
adalah tempat sarana olahraga dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat
dipergunakan oleh masyarakat umum. Berlokasi di area luar kampus yang
berdekatan dengan restoran Mang Engking, IFC dapat digunakan untuk keperluan
even-even MICE seperti lokasi meeting dan gathering perusahaan, juga venue
pernikahan. Sejak tahun 2017, Faculty Club dikelola bersama dengan perusahaan
properti Relife Property dengan nama Felicity Festival.
Asrama Mahasiswa UI
UI memiliki dua asrama,
yaitu Asrama Mahasiwa Universitas Indonesia (UI) Depok dan Asrama Mahasiswa
Universitas Indonesia (UI) Wismarini. Asrama pertama terletak di kampus Depok,
dengan kapasitas 480 kamar putra dan 615 kamar putri, yang setiap kamarnya
dapat diisi satu hingga tiga orang. Sementara Asrama yang lain terletak di Jl.
Otto Iskandardinata no. 38 Jakarta Timur dengan kapasitas 72 kamar putra dan
111 kamar putri. Asrama Mahasiswa UI Wismarini ini khusus disediakan bagi
mahasiswa yang kuliah di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan
program lain yang berada di kampus UI Salemba.
Balai mahasiswa UI
Balai mahasiswa UI
Salemba merupakan salah satu fasilitas yang ada di bawah koordinasi Direktorat
Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni. Gedung berkapasitas 300 orang ini sering
digunakan untuk berbagai kegiatan seperti seminar, rapat, dan lain-lain. Selain
untuk para mahasiswa dan warga UI, gedung ini juga disewakan untuk umum.
Pusat Kegiatan Mahasiswa
Pusat Kegiatan Mahasiswa
(Pusgiwa) UI merupakan tempat berbagai kegiatan mahasiswa Universitas Indonesia
(UI). Disini terdapat sekretariat berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di
UI. Selain itu, terdapat pula berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh
para mahasiswa UI. Fasilitas itu antara lain aula yang dapat menampung kurang
lebih 300-400 orang. Pada bulan Juni 2014, Direktorat Kemahasiswaan UI
merencanakan melakukan pengembangan gedung Pusgiwa bersamaan dengan pembangunan
gedung baru Direktorat Kemahasiswaan melalui pembangunan berbagai fasilitas
lainnya, terutama untuk menunjang kemungkinan adanya unit-unit kegiatan
mahasiswa yang baru. Namun, pembangunan terkendala anggaran dan diundur
penyelesaiannya hingga diperkirakan pertengahan tahun 2018.
Bus Kampus UI
Bus kampus disediakan
gratis untuk melayani kebutuhan transportasi mahasiswa di dalam kampus
Universitas Indonesia UI Depok. Namun, bus ini dapat dimanfaatkan oleh warga
sekitar secara gratis yang menggunakan bus kampus sebagai sarana transportasi
sebagai penghubung antara area kukusan dengan area Margonda. Di kalangan warga
UI, bus ini lebih dikenal dengan sebutan Bis Kuning (Bikun), karena bus ini
memiliki warna dominan kuning. Hingga tahun 2005, UI telah memiliki 20 unit Bus
Kampus. Bus-bus tersebut secara rutin akan melayani 2 rute yang ada di dalam
kampus pada hari Senin-Jumat, mulai pukul 07.00-22.00. Sementara pada hari
Sabtu hanya sampai pukul 17.00 WIB dan libur pada hari minggu. Kedua rute
tersebut ialah rute merah dan rute biru. Penanda rute merah dan rute biru dapat
dilihat pada kertas warna yang tertempel di kaca depan setiap bis kuning.
Baca juga:
- Ketua Umum Vela Disiapkan Jadi Kader IPPNU Sejak di Ibtidaiyah
- PAC IPNU IPPNU Anjatan Indramayu Gelar Pelatihan Jurnalistik
- Keseruan Lomba IPNU IPPNU Bagor Nganjuk Rayakan HUT RI
- Diklatama CBP KPP Batealit Jepara Wujudkan Kader Responsif
- Ketua IPNU Lumajang: Momen Kemerdekaan, Semangat Berjuang
Universitas Indonesia UI
Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Ini Universitas Indonesia UI Terus
Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Info Universitas Indonesia UI Terus Komitmen
untuk Tingkatkan Mutu. About Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk
Tingkatkan Mutu. Ini Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan
Mutu. Jika Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Maka
Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu.
Jadi Universitas
Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Sehingga Universitas
Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Karena Universitas Indonesia
UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Sebab Universitas Indonesia UI Terus
Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Maka Universitas Indonesia UI Terus Komitmen
untuk Tingkatkan Mutu. Lalu Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk
Tingkatkan Mutu. Ini Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan
Mutu.
Info Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Itu Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Ini Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Maka Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Jadi Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Ini Universitas Indonesia UI Terus Komitmen untuk Tingkatkan Mutu. Info Universitas Indonesia UI Terus Komitmen. Soal Universitas Indonesia UI Terus Komitmen. Ini Universitas Indonesia UI Terus Komitmen. Jadi Universitas Indonesia UI Terus Komitmen. Jika Universitas Indonesia UI Terus Komitmen. Maka Universitas Indonesia UI Terus Komitmen.