Ilustrasi: www.pacipnuippnupalang.or.id |
MEDIA IPNU - Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Di lingkungan NU, kita sudah tidak asing lagi dengan sosok srikandi yang membidani lahirnya IPPNU beliau adalah Nyai Hj Umroh Mahfudzoh istri dari KH Tolchah Mansoer. Keduanya mendirikan dua organisasi pelajar NU yang hingga saat ini mewarnai perjuangan NU dalam menegakkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyah di kalangan pelajar Islam di Indonesia, yaitu Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Umroh Mahfudzoh Wahib
merupakan cucu perempuan pertama dari salah satu pendiri NU, yaitu KH Wahab
Hasbullah. Ia lahir di Gresik, Jawa Timur 04 Februari 1936. Dia merupakan putri
sulung dari lima bersaudara, putri dari pasangan KH Wahib Wahab (Menteri Agama
RI ke-9) dan Nyai Hj Siti Channah.
Sewaktu kecil, Umroh
pernah menempuh pendidikan pertamanya di kota kelahirannya Gresik, lalu sempat
berhenti sekolah karena adanya agresi militer ke II oleh Belanda tahun 1948,
lalu bersekolah kembali di MI (Madrasah Ibtidaiyah) NU Boto Putih Surabaya.
Ketika liburan sekolah dia sering menghabiskan masa liburannya di tempat
kakeknya, yaitu pondok pesantren Tambak Beras Jombang, Jawa Timur.
Setelah lulus dari sekolah
tersebut, Umroh melanjutkan sekolah di jenjang yang lebih tinggi (setingkat
SMA), yaitu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta. Ketika menempuh SGA, Umroh
mulai menerjunkan diri di organisasi. Dia mulai bergabung di seksi Keputrian
Pelajar Putri Indonesia (PII). Sambil menempuh pendidikan tersebut, di Pondok
Pesantren al-Masjhudiyah, daerah Keprabon Solo.
Aktif Mengajar di Berbagai Perguruan Tinggi
Umroh juga mengajar di
Perguruan Tinggi Islam Surakarta. Pada tahun 1952, ketika NU mendeklarasikan
diri menjadi partai politik dan membentuk berbagai Banom di berbagai wilayah,
dia mulai bergabung di organisasi di bawah naungan NU, ia terjun menjadi wakil
ketua Fatayat cabang Surakarta. Dia banyak terlibat dalam orasi-orasi untuk
mensukseskan partai NU dalam pemilu kelak 1955.
Berawal dari diskusi
ringan yang ia lakukan bersama beberapa remaja putri yang tengah menuntut ilmu
di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, tentang keputusan Muktamar ke-20 NU di
Surakarta. Dalam diskusi itu, Umroh dan teman-temannya merasa perlu adanya
organisasi pelajar di kalangan nandliyat. Maka mereka mengusulkan adanya IPNU
untuk pelajar putri.
Di kalangan NU, baik
Mulimat, Fatayat, dan Banom NU lainnya memutuskan untuk membentuk tim resolusi
IPNU putri pada Kongres I IPNU di Malang Jawa Timur. Dalam pertemuan itu,
mereka sepakati bahwa peserta putri yang akan hadir di kongres Malang itu
bernama IPNU putri.
Dalam kongres I
keberadaan IPPNU sepertinya masih menjadi perdebatan. Karena secara
administratif semula hanya menjadi bagian dari departemen dalam IPNU saja.
Hasil musyawarah dengan PP IPNU baginya belum bisa ia terima sepenuhnya, karena
memberikan kesan seperti IPNU hanya diperuntukkan untuk pelajar putra saja.
Pada hari kedua kongres
beliau menggerakkan peserta kongres putri yang terwakili oleh lima delegasi
daerah di antaranya Jogjakarta, Surakarta, Malang, Lumajang dan Kediri. Mereka
terus melakukan musyawarah, bernegosiasi dan meminta saran dengan dua jajaran
di pengurus badan otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar, yaitu
PB Ma’arif, yang saat itu dipimpin bapak KH Syukri Ghazali, dan Ketua PP
Muslimat NU saat itu, Nyai Mahmudah Mawardi.
Insiator Pembentukan IPPNU
Perjuangan mereka telah
berbuah manis, mereka telah diberikan keputusan untuk membentuk organisasi IPNU
Putri secara organisatoris dan administratif terpisah dengan IPNU. Tanggal 02
Maret 1955 M atau 08 Rajab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran IPNU
Putri. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan
cabang,menetapkan Umroh ditetapkan sebagai ketua umum. Saat itu, kantor PP IPNU
Putri berkedudukan di Surakarta.
Ia mengusulkan perubahan
nama dari IPNU Putri menjadi IPPNU. Kemudian, tak lama setelah itu, PB Ma’arif
NU menyetujui perubahan nama itu, sehingga IPNU putri berubah menjadi IPPNU
(Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
Aktivitas di IPPNU yang
tidak begitu lama, diisi oleh Nyai Umroh dengan kegiatan sosialisasi dan
pembentukan cabang-cabang IPPNU, khususnya di pulau Jawa. Nyai Umroh juga
tampil sebagai juru kampanye partai NU pada pemilu 1955, sejak itulah awal mula
ia mengenal dunia politik.
Tidak lama Umroh menjadi
Ketua Dewan Harian, beliau meninggalkan Surakarta untuk pindah ke Yogyakarta
mengikuti sang suami. Meskipun menetap di Yogyakarta, beliau tidak pernah
melepaskan tanggungjawabnya terhadap organisasi yang ikut dia lahirkan.
Kedudukan Dewan Penasehat PP IPPNU yang ia pegang hingga akhir hayat, membuatnya
tidak pernah alpa dalam setiap agenda nasional yang IPPNU selenggarakan.
Riwayat organisasi Umroh
berlanjut pada tahun 1962 sebagai pengurus seksi Sosial PW Muslimat NU DIY.
Kedudukan ini berhasil mengantarkan beliau sebagai Ketua I Badan Musyawarah
Wanita Islam Yogyakarta hingga tahun 1987.
Meskipun sudah
berkeluarga, beliau tidak mengendurkan hasratnya untuk melanjutkan pendidikan
ke Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Pendidikan S-1 ia
selesaikan dalam waktu enam tahun sembari aktif sebagai Wakil Ketua Pengurus
Poliklinik PW Muslimat NU DIY. Sementara itu, perhatian di bidang sosial ia
salurkan dengan menjabat sebagai Ketua Yayasan Kesejahteraan Keluarga (YKK). Di
mana ia membidangi kegiatan-kegiatan di bidang peningkatan kesejahteraan sosial
di wilayah Yogyakarta.
Karir Politik Umroh Mahfudzoh
Kesibukan ini tidak
menghalangi aktivitasnya sebagai Seksi Pendidikan Persahi (Pendidikan Wanita
Persatuan Sarjana Hukum Indonesia) dan Gabungan Organisasi Wanita wilayah
Yogyakarta. Naluri politik yang tersimpan selama belasan tahun ternyata tidak
bisa Umroh pendam begitu saja. Aktivitas sebagai bendahara DPW PPP
mengantarkannya terpilih sebagai anggota DPRD DIY periode 1982-1987.
Karir politiknya terus
meningkat dari Wakil Ketua menjadi Pjs Ketua DPW PPP DIY. Jabatan terakhir ini
membawanya ke Jakarta sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Persatuan Pembangunan
selama dua periode. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Wanita
Persatuan Pusat, organisasi wanita yang berada di bawah naungan PPP. Sebagai
anggota dewan, Umroh tercatat beberapa kali mengadakan kegiatan internasional,
di antaranya muhibah ke India, Hongaria, Perancis, Belanda, dan Jerman.
Hj Umroh Mahfudzoh meninggal dunia pada Jumat (6/11/2009) pagi pada sekitar pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Almarhumah meninggal pada usia 73 tahun dan dimakamkan sekitar pukul 15.30 WIB di pemakaman dekat kediaman Komplek Pondok Pesantren Sunni Darussalam, Tempelsari, Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Akhir Hayat Umroh
Makam Hj Umroh Mahfudzoh |
Sesepuh pendiri Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Hj Umroh Mahfudzoh meninggal dunia pada Jumat (6/11/2009) pagi pada sekitar pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Almarhumah meninggal pada usia 73 tahun dan dimakamkan sekitar pukul 15.30 WIB di pemakaman dekat kediaman Komplek Pondok Pesantren Sunni Darussalam, Tempelsari, Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Almarhuman hingga kini dan sampai kapanpun dikenang sebagai pendiri IPPNU. Bersama sang suami, dia telah mengabdikan diri untuk NU dan bangsa ini lewat jalur organisasi dan politik. Tangga organisasi yang dipijakinya juga runtut, dari mendirikan IPPNU, aktif di Fatayat NU, dan penggerak di Muslimat NU. Aktif di politik mulai dari partai NU, PPP, dan PKB. Nyai Umroh Mahfudzoh adalah sekian dari perempuan-perempuan NU menginspirasi, menjadi pionir dan pelopor gerakan wanita, khususnya di kalangan umat Islam dan NU.
Artikel telah terbit di mubadalah.id
Baca juga:
- Ketua Umum Vela Disiapkan Jadi Kader IPPNU Sejak di Ibtidaiyah
- Pelajar NU Bali Peringati HUT RI di Ponpes Tebuireng Jombang
- Keseruan Lomba IPNU IPPNU Bagor Nganjuk Rayakan HUT RI
- Diklatama CBP KPP Batealit Jepara Wujudkan Kader Responsif
- Ketua IPNU Lumajang: Momen Kemerdekaan, Semangat Berjuang
Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Ini Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Info Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Jika Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Maka Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Jadi Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. So Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Tapi Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Namun Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Inilah Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Info Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Jika Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor Lahirnya IPPNU. Maka Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor. Jadi Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor. So, Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor. Ini Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor. Info Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor. Jika Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor. Maka Umroh Mahfudzoh Sang Pelopor.