Peremajaan Usia IPNU IPPNU Dinilai Buat Organisasi Berantakan |
MEDIA IPNU - Ketua PAC IPPNU Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Noor Sholikhah menilai Kebijakan Peremajaan Usia akan membebani setiap pimpinan. Tragisnya, bakal membuat organisasi menjadi berantakan.
Menurutnya, Peremajaan
Usia IPNU IPPNU bukan solusi melainkan menjadi problem atau beban.
“Peremajaan usia ini bisa
menjadi sebuah problem atau beban. Hal ini melihat sikon di setiap daerah pasti
berbeda-beda khususnya di Kecamatan Sukolilo sendiri, banyak anggota yang ikut
IPNU IPPNU belum berpengalaman dan bernotabene masih ikut-ikutan,” katanya.
Jika peremajaan usia IPNU
IPPNU diterapkan menjadi 24 tahun otomatis menjadikan beban untuk semua. Hal
ini dalam artian kader dituntut untuk lebih serius jika bergabung IPNU IPPNU.
Dengan itu akan berdampak kuantitas generasi kader.
“Dikhawatirkan mereka
malah pada memundurkan diri karena merasa tertekan dan otomatis kita banyak
kehilangan generasi,” ujarnya.
Memahami situasi dan
kondisi yang ada di kecamatan Sukolilo sering melaksanakan kegiatan dengan di
sesuaikan sikon yang ada. Hal ini menimbulkan tumbuh pemikiran bahwa yang
penting jalan sesuai sikon, tidak harus sesuai peraturan yang ada. Dengan ini
dikhawatirkan jika mengikuti semua peraturan, nanti yang akan terjadi IPNU
IPPNU di Sukolilo tidak akan berjalan.
Sebelum adanya usulan
mengenai Peremajaan Usia IPNU IPPNU sudah berprinsip seperti itu apalagi jika
emang usulan tersebut di terapkan atau terealisasikan. Apa yang akan terjadi di
Sukolilo?
Ika juga mengatakan tidak
hanya Sukolilo saja melainkan semua Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting
bahkan Pimpinan Cabang pasti akan berdampak seperti itu.
Jika dari atasan ada yang
berpikir penurunan batas usia bertujuan demi efektifitas IPNU IPPNU sendiri
dalam bergerak dan menjalankan aktivitas organisasi. Seharusnya pimpinan atasan
Turun Kebawah (Turba) dulu tidak hanya ke PW dan PC melainkan ke PAC dan PR juga.
Ika menegaskan sangat
tidak menyetujui usulan Peremajaan Usia. “Saya sangat tidak setuju dengan
usulan tersebut. Dengan adanya pembatasan usia bisa menimbulkan kesusahan,
keruwetan, kesulitan sehingga menjadi masalah sendiri bagi setiap pimpinan
terutama untuk melewati masa transisi. Toh juga yang tahu dan paham masalah
tersebut adalah kami sendiri yang dibawah bukan atasan yang bisa main seenaknya
sendiri. Jadi, jika peremajaan usia benar-benar diterapkan itu bukan menjadi
solusi tapi menjadi beban buat kita,” tegas Ika.(dn)
Baca juga:
- Penghapusan PKPT IPNU Solusi / Intervensi, Isu Seputar Kongres
- Pemangkasan Usia IPNU IPPNU Dinilai Bukan Solusi Terbaik
- Ketua PW IPNU Jatim Usulkan Persentase Usia Potensial Tiap Kepengurusan
- Bukan Hanya Soal Pemilihan Ketua Umum PP IPNU, Ini Urgensi Kongres!
- Ketum Aswandi Jailani: IPNU IPPNU Harus Maksimalkan Masuk ke Sekolah