Penurunan Usia IPNU IPPNU Jadikan Kader Sulit Hingga ke Pusat |
MEDIA IPNU - Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Muhammad Umar Sahid mengungkapkan wacana kebijakan penurunan usia IPNU IPPNU dinilai kurang tepat.
Berdasarkan hasil survei
di PAC IPNU IPPNU Wedarijaksa, rata-rata usia pengurus Pimpinan Ranting se PAC
Wedarijaksa antara 16-18 tahun. Sementara pengurus PAC rata-rata sudah berusia
18-21.
Dari data tersebut,
menurutnya, kebijakan penurunan usia IPNU IPPNU ini akan membuat kader sulit
berjuang sampai Pimpinan Pusat.
“Pemangkasan usia
bukanlah solusi yang kurang tepat untuk diterapkan diwaktu yang singkat. Hal
ini mengingat usia khidmat kita di IPNU-IPPNU diperkirakan akan habis hanya
sampai pada kepengurusan Pimpinan Cabang jika pemangkasan usia ini diterapkan. Padahal
banyak teman-teman Alumni MAKESTA dan LAKMUD yang bercita-cita bisa berkhidmat
sampai tingkatkan Pimpinan Pusat. Dengan isu tersebut seolah-olah harapan itu
hancur seketika,” ujarnya.
Tidak hanya itu,
menurutnya penurunan usia IPNU IPPNU ini kurang efektif untuk diterapkan. Hal
ini dikarenakan usia 24 tahun dinilai terlalu muda untuk mengurus organisasi
pelajar terbesar di dunia ini.
Umar menambahkan
pemangkasan usia ini memberikan dampak langsung pada tingakatan PR, PAC dan PC.
“Setelah muncul isu
pemangkasan usia, dampak yang paling terasa ditingkatan PR, PAC dan PC adalah
hilang semangat berkhidmat sampai Pimpinan Pusat,” ungkapnya.
Diharapkan pemangkasan
usia ini bisa di undur untuk periode kedepannya. Hal ini bertujuan agar
bisa menyikapi kader-kader muda untuk mumpuni berkhidmat sampai Pimpinan Pusat.
Sebagai informasi,
pemangkasan usia ini adalah salah satu pembahasan dalam forum Kongres IPNU
IPPNU tanggal 12 Agustus mendatang. Lebih tepatnya adalah dalam Sidang Komisi
PD PRT. Komisi PD PRT diikuti oleh perwakilan Pimpinan Wilayah dan Pimpinan
Cabang yang telah dibagi oleh Steering Committtee. Sebab, delegasi
masing-masing PC dan PW hanya 2 orang. Sedangkan jumlah Komisi ada empat.
Jika Pimpinan Cabang
punya konsen atau target ke komisi PD PRT, maka perwakilan PW/PC-nya harus
mengikuti komisi tersebut. Konsekuansinya, SC Kongres harus benar-benar bijak
dalam membuat peraturan untuk kepesertaan Kongres.
Kongres IPNU IPPNU adalah
forum permusyawaratan tertinggi dalam organisasi. Semua kader harus menghormati
forum tersebut, tanpa terkecuali. Tidak hanya PW/PC, Pimpinan Pusat pun juga
harus demikian. Semoga Kongres berjalan dengan aman dan lancar.(dn)
- Penghapusan PKPT IPNU Solusi / Intervensi, Isu Seputar Kongres
- Pemangkasan Usia IPNU IPPNU Dinilai Bukan Solusi Terbaik
- Peremajaan Usia IPNU IPPNU Dinilai Buat Organisasi Berantakan
- Bukan Hanya Soal Pemilihan Ketua Umum PP IPNU, Ini Urgensi Kongres!
- Ketum Aswandi Jailani: IPNU IPPNU Harus Maksimalkan Masuk ke Sekolah