Suasana Foto Bersama Saat Pembukaan Kongres XX IPNU dan Kongres XIX IPPNU, Jumat (12/8/2022). |
MEDIA IPNU - Kongres
Pelajar NU atau IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar
Putri Nahdlatul Ulama) resmi dibuka, Jumat (12/8/2022).
Kongres XX IPNU dan Kongres XIX IPPNU di Gedung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dibuka oleh Menteri Koordinator
Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Dr Muhammad Mahfud MD.
Forum permusyawaratan
tertinggi pelajar NU ini digelar selama empat hari, Jumat-Senin, 12-15 Agustus
2022 mendatang.
“Saya membuka Kongres
Ke-20 IPNU dan Ke-19 IPPNU atas nama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Dengan ini mari bersama-sama membaca surat Al-Fatihah,” ujar Menko Polhukam
Prof Dr Muhammad Mahfud MD.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Dr Muhammad Mahfud MD |
Dalam kesempatan ini,
Prof Mahfud menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus bersatu. IPNU dan IPPNU
sebagai anak kandung NU (Nahdlatul Ulama) yang merupakan penyangga utama
Indonesia harus menjaga kebersatuan itu dengan Islam wasathiyah-nya. “Kita
merdeka karena dulu bersatu,” kata Mahfud MD saat menyampaikan sambutan
mewakili Presiden Jokowi.
Menko asal Madura ini
juga mengajak agar IPNU-IPPNU memegang teguh Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia. Tidak perlu untuk mengusung simbolisme negara Islam.
Kongres Pelajar NU ini
dibuka dengan sangat meriah. Pada kesempatan pembukaan kongres ini, Ketua Umum
PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa manusia harus peduli terhadap
kondisi kemanusiaan yang ada. Hal ini bisa ditangani melalui pekerjaan nyata di
akar rumput, tidak bisa dari pantauan kejauhan.
“Kita membutuhkan gerakan
sosial yang mampu berperan secara strategis dan efektif,” kata kiai yang akrab
disapa Gus Yahya itu.
Gus Yahya juga mengatakan
bahwa vitalitas generasi berpengaruh pada vitalitas organisasi. Hal itu ia
katakan dalam konteks kaderisasi di internal NU agar generasi muda yang ada di
IPNU IPPNU menyadari tentang pentingnya regenerasi dan persoalan usia.
“Yang ingin saya pesankan
kepada kader IPNU IPPNU (adalah) jangan ikut-ikutan terlambat tua,” terang Gus
Yahya.
“Umur kalian sekarang
sudah banyak yang di atas 25 tahun. Jangan krasan jadi IPNU IPPNU,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa ke
depan masih terbentang lebar capaian-capaian yang lebih tinggi dan lebih besar
yang bisa diraih oleh kader-kader muda NU yang usianya di atas 25 tahun.
Sementara di sisi lain,
Gus Yahya juga mengungkapkan bahwa NU membutuhkan suatu strategi untuk mengajak
generasi IPNU IPPNU yang lebih muda agar segera terlibat pada aktivisme yang
lebih terarah.
Ia mengatakan bahwa generasi
muda usia IPNU IPPNU memiliki kecenderungan positif untuk peduli terhadap
lingkungan.
“Nah, kalau kita tidak
menangkap kecenderungan yang sangat positif ini ke dalam satu sistem gerakan
bersama-sama dengan seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama, (maka) kita sama
saja kita menyia-nyiakan peluang sejarah yang sangat berharga. Itulah sebabnya
saya wanti-wanti kepada rekan-rekan IPNU dan IPPNU ini supaya lebih agresif di
dalam memperluas jangkauan aktivisme IPNU IPPNU ini ke sekolah-sekolah,”
jelasnya.
“Idealnya, semestinya
IPNU IPPNU itu usia akhir SMP sampai dengan awal mahasiswa. Jadi kira-kira umur
lima belas sampai, ya, dua puluh satu / dua puluh dua tahun. Itu idealnya,”
tegasnya.
“Supaya nanti umur dua
puluh tiga kalian bisa masuk Ansor dan Fatayat. Lalu umur 30-an bisa menjadi
pemimpin-pemimpin Nahdlatul Ulama. Supaya NU-nya meningkat vitalitasnya,
sehingga lebih banyak yang bisa dilakukan karena energi yang lebih prima,”
ujarya.
Terakhir, ia memaparkan
para alumni IPNU IPPNU yang sukses dalam mencapai prestasi yang tinggi. Namun,
Gus Yahya menyayangkan, karena kesuksesan itu mereka dapatkan dengan berjuang
sendiri, karena keunggulan dan keuletan pribadi masing-masing. Sehingga
menginginkan supaya kader-kader Nahdlatul Ulama bisa mencapai prestasi karirnya
dengan berjuang bersama-sama.
“Saya ingin melihat ke
depan nanti kader-kader IPNU dan IPPNU mencapai prestasi-prestasi tinggi
seperti mereka (para alumni) tapi secara rombongan, karena dunia semakin
berat,” terangnya.
Dalam kesempatan Kongres
Pelajar NU yang baru dibuka ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) PP IPNU Aswandi
Jailani menyampaikan bahwa PP IPNU memiliki Panca Khidmat, yaitu (1) penguatan
dan konsolidasi organisasi, (2) penguatan kaderisasi, (3) pengembangan inovasi,
(4) pemantapan ideologi, dan (5) ketahanan informasi.
Sementara itu, Ketua Umum
PP IPPNU Nurul Hidayatul Ummah mengatakan bahwa IPNU dan IPPNU adalah inkubator
pelajar Indonesia, sehingga perlu untuk dirawat sebaik-baiknya. Dengan begitu,
lahir generasi yang memiliki kapasitas intelektual, sosial, dan spiritual.
Kegiatan Kongres Pelajar
NU yang baru dibuka ini dihadiri pula oleh Menteri Agama sekaligus Ketua Umum
PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Majelis Alumni IPNU H Hilmi
Muhammadiyah, Sekretaris Majelis Alumni IPNU sekaligus Deputi Pengembangan
Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga H Asrorun Niam Soleh, Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) dan Ketua Umum PP IPNU 2000-2003 H
Abdullah Azwar Anas, dan Anggota DPR RI Saifullah Tamliha.
Pun hadir Ketua Badan
Inovasi Strategis PBNU Hj Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid), Ketua Umum
Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua Majelis Alumni
IPPNU Safira Mahrusa, Ketua Umum IPPNU 2000-2003 Ratu Dian Hatifah, dan Ketua
Umum IPPNU 2006-2009 Wafa Patria Ummah.
Kongres ke-20 IPNU
mengangkat tema Akselerasi Pelajar NU untuk Indonesia Maju. Tema ini dipilih
mengingat kondisi negara Indonesia dan dunia secara umum tengah diliputi
problematika pandemi Covid-19 yang memengaruhi seluruh sektor kehidupan
masyarakat, tak terkecuali pendidikan sehingga perlu akselerasi.
Sementara itu, Kongres
ke-29 IPPNU mengangkat tema Bersama Pelajar Putri, Bersama Pulih Kembali. Tema
ini dipilih dalam rangka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bangkit
setelah dua tahun ini dilanda pandemi Covid-19.
Kebersamaan yang diangkat
adalah bentuk kolaborasi berbagai pihak untuk bangkit dan pulih dari segala hal
negatif, baik kesehatan fisik, ekonomi, khususnya pendidikan.
Kongres IPNU IPPNU ini
diikuti oleh dua peserta IPNU dan dua peserta IPPNU dari masing-masing cabang
dan wilayah. Hal ini mengingat kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 di Jakarta
yang masih terbilang lumayan tinggi.
Adapun Kongres XX IPNU
diikuti oleh 24 Pimpinan Wilayah (PW) IPNU dan 361 Pimpinan Cabang (PC) IPNU di
seluruh Indonesia. Total seluruh peserta 770 orang.
Sementara jumlah peserta
Kongres XIX IPPNU adalah 964 orang. Mereka merupakan perwakilan dari 27
Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU dan 319 Pimpinan Cabang (PC) IPPNU dari seluruh
Indonesia. Namun, berbeda dengan IPNU, IPPNU memberikan satu kuota tambahan
peserta untuk mengikuti sidang rekomendasi secara daring.(sd)
Temukan pula artikel menarik Media IPNU di Google News
Baca juga:
- Kandidat Ketum PP IPPNU: Khaira Vela Afifah, Ini Gagasannya
- Kader PKPT IPNU IPPNU Harus Ada Gerbong Baru di Kampus
- Peserta Kongres IPNU 2022 Akan Berjumlah 770 Kader Terbaik
- Penghapusan PKPT IPNU Solusi / Intervensi, Isu Seputar Kongres
- Kongres Bakal Dibuka Wapres, Minggu Pemilihan Ketum Baru IPNU IPPNU
Kongres Pelajar NU Dibuka
dengan cukup khidmat dan meriah. Selain itu, Kongres Pelajar NU Dibuka juga
dengan spirit kebersamaan yang perlu diapresiasi. Pun Kongres Pelajar NU Dibuka
dengan kondisi yang kondusif, penuh kegembiraan. Semua kader berharap,
dengan Kongres Pelajar NU yang baru dibuka ini, empat hari ke depan bisa
aman dan damai. Seluruh persidangan dalam Kongres Pelajar NU yang baru dibuka
ini bisa lancar. Kemudian, Kongres Pelajar NU dibuka pula dengan tarian indah.
Dilanjutkan bahwa Kongres Pelajar NU dibuka dan disiarkan secara live melalui
channel YouTube. Kongres Pelajar NU dibuka secara konsep yang keren. Lalu
Kongres Pelajar NU dibuka dengan kabar-kabar menggembirakan. Semoga Kongres
Pelajar NU yang baru dibuka ini diakhiri dengan kemenangan bersama seluruh
kader IPNU IPPNU. Kongres Pelajar NU dibuka dan akan segera dimulai kontestasi.