MEDIA IPNU - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (Ketum PP IPPNU) Whasfi Velasufah --- akrab disapa Vela-- menyampaikan apresiasi atas hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif NU.Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah
Vela menjelaskan, lembaga yang khusus membidangi pendidikan NU tersebut hadir menguatkan identitas dan eksistensi pelajar NU hari ini.
Menurut kader IPPNU asal Kudus Jateng itu, langkah LP Ma’arif NU sangat tepat dan strategis dengan melahirkan rekomendasi internal yang akan menjadi acuan di banyak lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU.
“Ketegasan mandataris hasil Rakernas LP Ma’arif NU PBNU mewajibkan pelajar NU menjadi anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) atau Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) patut disyukuri dan diapresiasi,” ungkap Vela usai menghadiri acara Rakernas LP Ma’arif PBNU di Malang, Senin (29/8/22).
Hal tersebut menjadi kekuatan NU di tingkat bawah, sebab menurutnya, mandat IPNU dan IPPNU terkait pengkaderan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk dari LP Ma’arif PBNU.
Vella juga menambahkan, sebagai organisasi yang mempunya struktur organisasi sampai level nasional, hasil rekomendasi rakernas ini akan menguatkan IPNU – IPPNU dalam membangun jejaring antar sekolah dan madrasah.
Vella meyakini, hadirnya IPNU-IPPNU di Sekolah akan membuat suasana belajar mengajar tidak monoton. “Melalui organisasi, siswa-siswi bisa belajar berkreativitas dan bagaimana membangun relasi. Hal ini bisa menjadi bekal mereka di masa depan,” imbuh Ketum Vela.
“Begitu juga tuntutan abad ke-21, kita berada di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 yang menuntut adanya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dalam membangun peradaban di masa mendatang,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua LP Ma’arif NU PBNU, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, sanad perjuangan dan jejak rekam organisasi harus dijalani oleh mereka yang ingin mengabdikan dirinya di NU. Mengurus NU berisi nilai pengabdian untuk berkhidmah kepada ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad SAW.
Dia mengutip wasiat Hadratus Syekh KH. Hasyim Asyari “Siapa yang mengurus NU maka dia saya anggap santriku, dan siapa yang jadi santriku maka saya doakan dia khusnul khatimah beserta keluarganya.
“Inilah kemudian saya melihat kehadiran IPNU IPPNU sebagai salah satu wujud pengkaderan dan penentuan sanad perjuangan yang dilakukan sejak dini, dan kami LP Ma’arif harus berusaha menjadi support system atas ikhtiar kaderisasi tersebut,” ungkap Ramdhani.
“Harapannya IPNU IPPNU dan organisasi lain di bawah NU menjadi media pengkaderan sehingga NU tetap mampu berkhidmah untuk ummat,” pungkasnya.(af)
Baca juga:
- Ketua Umum Vela Disiapkan Jadi Kader IPPNU Sejak di Ibtidaiyah
- Pelajar NU Bali Peringati HUT RI di Ponpes Tebuireng Jombang
- Keseruan Lomba IPNU IPPNU Bagor Nganjuk Rayakan HUT RI
- Diklatama CBP KPP Batealit Jepara Wujudkan Kader Responsif
- Ketua IPNU Lumajang: Momen Kemerdekaan, Semangat Berjuang