Kader-kader IPNU Kalimantan Barat saat di Pelabuhan Dwikora Kalbar |
MEDIA IPNU - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggelar Kongres XX di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dari Jumat (12/8/2022) hingga Senin (15/8/2022). Tidak kurang dari 19 kader IPNU dari Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bahkan rela menghabiskan waktu satu hari dua malam di atas moda transportasi laut.
Perlu diketahui, Kongres
XX IPNU ini dihadiri ribuan kader perwakilan dari Pimpinan Cabang (PC) dan
Pimpinan Wilayah (PW) seluruh Indonesia. Di antara yang hadir dalam forum
permusyawaratan tertinggi di organisasi Pelajar NU ini adalah rombongan 19
Kader IPNU Kalbar.
Pengurus Lembaga Pers dan
Penerbitan PW IPNU Kalbar Muhajir, yang ikut dalam perjalanan itu mengatakan,
ia dan rekan-rekannya sudah lama berencana hadir dalam agenda tiga tahunan
organisasi yang didirikan 68 tahun silam ini.
“Saya memang dari dulu
niatnya pengen hadir di Kongres,” katanya, saat ditemui di arena Kongres XX
IPNU dikutip dari NU Online (Minggu, 14/8/2022).
19 Kader IPNU Kalbar
tersebut memulai perjalanan dari Sekretariat IPNU Kalbar pada Rabu (10/8/2022)
sore. Setelah naik ojek selama 40 menit, ia tiba di Pelabuhan Dwikora
Pontianak.
Di ujung senja yang
nyaris berwarna jingga, Kapal Pelni KM Lawit yang ditumpanginya bertolak menuju
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Dari Pontianak, kapal yang dibuat pada tahun
1991 itu bergerak ke arah barat daya menuju Tanjung Pandang, Pulau Belitung.
Saat bulan mulai
menampakkan dirinya, kapal berkali-kali diterjang ombak besar dan angin yang
cukup kencang. Bagi Muhajir, ini merupakan pengalaman pertama menggunakan
transportasi laut.
“Malam pertama saya tidur
jam 7 malam, jam 10 malam sudah bangun. Setelah itu tidak tidur lagi. Ombaknya
kuat, anginnya juga kuat. Bahkan kami di dalam ruangan pun hantaman ombak masih
sangat terasa,” ungkapnya.
Setelah lebih dari 20 jam
di tengah laut, 19 Kader IPNU Kalbar tersebut tiba di Pulau Laskar Pelangi pada
Kamis (11/8/2022) siang. Mereka pun bisa menikmati pulau yang dikenal dengan
keindahannya itu.
Kemudian, nahkoda Lawit
mengarahkan kemudinya ke arah selatan menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
19 Kader IPNU Kalbar pun tiba di pelabuhan yang terletak di Jakarta Utara itu
pada Jumat (12/8/2022) pukul 10.55 WIB.
Dalam perjalanan itu, dua
rekan Muhajir mengalami mabuk perjalanan yang cukup parah.
“Dua orang yang mabuk
parah itu, di kapal hanya tidur, bangun, makan, tidur lagi. Sementara yang lain
bisa keliling di kapal, naik ke atas, foto-foto,” tuturnya.
Untuk perjalanan
tersebut, 19 Kader IPNU Kalbar itu harus membayar tiket kapal masing-masing
seharga Rp280 ribu. Guna mengirit biaya perjalanan, ia membawa bekal konsumsi
yang disediakan oleh PW IPNU Kalbar. Ia dan rekan-rekannya bahkan rela makan mi
instan mentah untuk camilan di saat merasakan lapar.
“Kami bawa konsumsi, mi
instan lima kardus, pop mie satu kardus, untuk snack selama di perjalanan dan
di lokasi kongres,” terangnya.
Dari Pelabuhan Tanjung
Priok, Jakarta Utara, 19 Kader IPNU Kalbar itu bergerak ke lokasi kongres di
Jakarta Timur dengan menggunakan mobil. Ia memesan tiga mobil melalui aplikasi
ojek daring, dua mobil masing-masing terisi 6 orang, sementara satu mobil lain
terisi 7 orang.
Muhajir senang bisa hadir
secara langsung di kongres bertema “Akselerasi Pelajar untuk Indonesia Maju”
ini.
Selain nantinya
menghasilkan keputusan-keputusan penting, sebagai rombongan lillahi ta’ala
(Romli, rombongan yang bukan peserta penuh), Muhajir akhirnya bisa silaturahmi
dan belajar langsung dengan rekan-rekanita Pelajar NU se-Nusantara.
“Pengen belajar ke senior-senior yang kenal sudah lama secara online, dan alhamdulillah sekarang ketemu,” pungkasnya dengan raut wajah bahagia.(dn)
Temukan pula artikel menarik Media IPNU di Google News
Baca juga: