Nadhom Alfiyah tentang Cinta | Foto instagram @_nenglilis |
MEDIA IPNU - Nadhom Alfiyah tentang cinta. Siapa sih yang ingin menemukan cinta abal abal dari orang yang lagi dikejarnya! Pasti tidak ada. Terlebih santri yang oleh warga dicap selaku orang yang mengerti agama, pasti hendak sungguh sungguh dalam menjaga cerita cinta ini.
Dalam dunia pesantren,
ajaran tentang rumus cinta tidak menemukan atensi yang nomor wahid. Karena,
sentimen dunia perkasihan ini masih dipercaya sanggup mengalihkan minat
belajar, termasuk pula untuk santri.
Kendati demikian, santri
tidak dapat ditantang soal perkasihan ini. Karena, mereka mempunyai rumus cinta
yang aku rasa lumayan ampuh dari pada cerita cinta Hayati serta Zainuddin.
Konsep cinta ini mereka
pelajari dari kitab kuning, Alfiyah Ibnu Malik, sesuatu kitab yang secara
tekstual menceritakan tentang gramatikal arab. Dari kitab ini para santri
mempunyai tafsiran lain dari arti tekstualnya jadi rumus cinta.
Berikut merupakan sebagian bait di nadhom Alfiyah Ibnu Malik yang secara tidak langsung berikan pencerahan tentang cinta.
Baca juga: Jasa Submit Wikipedia
Nadhom Alfiyah tentang Cinta, Esai, Alfiyah, Alfiyah Ibnu Malik, Nadhom Alfiyah, Nadhoman, Santri, Cinta, Jatuh Cinta,Love,kata kata cinta,fall in love,kata mutiara cinta,cerita cinta,cinta sejati
Jika Dapat Nyaman dengan
yang Dekat, Kenapa Harus Mencari yang Jauh?
وفي
اختيار لايجيئ المنفصل # إذا تأتى أن يجيئ
المتصل
#
Dalam kondisi tidak terpaksa, tidak perlu mendatangkan dhomir munfasil
#
Selama masih bisa memakai dhomir muttasil (bait ke- 63).
Pengaplikasian bait ini
semisal pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah
dhomir muttasil ( tersambung dengan fi’il )
Contoh: ضربتُك, bukan ضربت
إيك
Dalam konteks cinta serta
mencari pendamping, banyak yang menganjurkan kalau wajib mencari dari golongan
yang masih dalam satu area, misalnya satu desa, satu kampus/ pondok pesantren,
ataupun apalagi satu kelas.
Sebabnya simpel, sebab
pendamping yang masih dalam satu area/ almamater, pemikiran serta ideologinya
bisa jadi selaras. Perihal itu, sedikitnya hendak mempengaruhi pada
kelanggengan ikatan tersebut.
Tetapi, perihal itu
cumalah selaku anjuran, pada kesimpulannya mencari pendamping dari area yang
jauh berbeda juga tidaklah sebagi larangan. Biarkanlah si waktu sendiri yang
menanggapi Mengenai si jodoh.
Adakalanya Pendamping
yang Sesuai itu Berawal dari Orang yang Tidak Sempat Tahu Sama Sekali
فقد يكونان منكرين # كما يكونان معرفين
#
Athaf bayan juga bisa terbentuk dari dua isim yang sama-sama nakiroh
(umum/belum diketahui).
#
Sebagaimana biasa athaf bayan terbentuk dari dua buah isim yang sama-sama
makrifat (khusus/diketahui). Bait ke- 537
Terdapat pepatah yang
berkata kalau tidak tahu hingga tidak sayang. Lazimnya memanglah semacam itu,
sebab benih- benih cinta sendiri hendak mencuat sebab bermacam aspek, salah
satunya dengan silih memahami maupun kerap berjumpa.
Tetapi inilah salah satu
keajaiban cinta. Pada kenyataanya, banyak sekali cinta apalagi jodoh yang
bersatu dengan bermacam perihal simpel ataupun apalagi hal- hal praktis.
Adakalanya silih jatuh cinta pada pemikiran awal, serta langsung tembus pada
garis finish yang diucap perkawinan. Nadhom Alfiyah tentang cinta.
Tentukan Opsi Cinta yang
Terbaik Untukmu
إن عاملان اقتضيا في اسم عمل
# قبل فللواحد منهما العمل
والثان أولى عند أهل البصرة
# واختار عكس غيرهم ذا أسرة
#
Tatkala dua aamill menuntut amal pada satu ma’mul yang sama.
#
Maka berikanlah amal tersebut pada salah satu dari keduanya.
#
Ulama Basyrah memilih untuk memberikan amal pada aamil yang kedua.
# Sedangkan selain Ulama
Basyrah memilih aamiil yang pertama.
Memastikan opsi hidup
tidaklah perihal yang main- main, seluruhnya wajib lewat pemikiran pula
pertimbangan yang matang. Misalnya di golongan perempuan, bila terdapat 2 orang
yang melaporkan cinta padanya, hingga ia wajib memilah salah satunya. Pastinya
dengan pertimbangan yang logis serta sesuai dengan kemauan hati.
Sama semacam perdebatan
ulama nahwu diatas, hingga dapat saja si perempuan itu memilah orang yang awal,
sebab memanglah sangat dini melaporkan cinta, ataupun bisa jadi pula memilah
orang yang kedua dengan alibi sebab yang sangat baru. Tetapi kedua alibi itu
wajib cocok dengan pertimbangan yang disebutkan lebih dahulu, sebab keelokan
paras saja tidak lumayan, wajib terdapat faktor pintar pula berusia dalam diri
tiap orang yang mau melanjutkan kejenjang yang berikutnya. Nadhom Alfiyah tentang
cinta.
Lenyapkanlah Budaya
Tikung-Menikung
و
هل فتى فيكم، فما خل لنا #……………………
#
Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu?
# Karena saya belum
memiliki kekasih.
Bait berikut ialah contoh
dari wujud mubtadha yang tercipta dari isim nakiroh.
Etika dalam melaporkan
cinta merupakan mengobservasi dulu calon pendamping kita, apakah ia telah
terdapat yang melamar ataupun belum, apakah ia telah memiliki pacar ataupun
belum. Sebab dalam islam sendiri, melamar lamaran orang sangatlah dilarang.
Meski bisa jadi cinta
tidak dapat disalahkan, ataupun bisa jadi janur kuning belum melengkung, tetapi
cinta kita itu pula wajib dilandasi dengan adab serta tatakrama. Sebab tikung
menikung, tidaklah suatu tata krama.
Jarak Jauh Sekalipun
Tidak Sanggup Memadamkan Api Cinta
وعلقة حاصلة بتابع # كعلقة بنفس الاسم الواقع
#
Hubungan dhomir yang timbul dari isim taabi’ ( mengikuti isim yang asal)
# Hakikatnya sama saja
dengan hubungan dhomir yang timbul dari isim asal tersebut.
Nadhom Alfiyah tentang cinta.
Bait ini menarangkan tentang syaagil dalam istighol, buat dipaparkan lebih
perinci bisa jadi hendak sangat panjang, tetapi aku hendak coba buat
menarangkan melalui contoh saja.
Contoh
awal dari istighol زيدا ضربته
Contoh istighol dengan
taabi’ زيدا ضربت رجلا يحبه
Pada pengamalan istighol,
kedua contoh ini sama saja.
Dalam permasalahan cinta
jarak jauh, pertemuan merupakan suatu yang sangat susah, tetapi pula sangat
diharapkan. Tetapi terkadang untuk mereka yang Hubungan jarak jauh, menelpon
ataupun apalagi memandang gambar pacarnya saja, sanggup menyembuhkan rindu yang
tiba, seperti berjumpa langsung 4 mata. Sebab cinta yang haqiqi tidak hendak
luntur cuma dengan jarak.
Move On Dong!
ينوب
مفعول به عن فاعل # فيما له كنيل خير نائل
#
(dalam mabnie majhul) maf’ul bih akan menggantikan posisi dari fail.
# Dari segi hukum dan
amalnya akan sama persis dengan fa’il.
Terdapat segelintir orang
yang bisa jadi tidak sanggup buat menciptakan suatu pencerahan tatkala
merasakan pahitnya cinta, apalagi bisa jadi ia berniat dalam hatinya buat tidak
lagi merasakan cinta.
Itu merupakan perihal
yang sangat salah, sebab pada dasarnya, seluruh orang memiliki jodoh tiap- tiap
serta hendak dipertemukan dengan jodohnya nanti. Dapat saja, perpisahan yang
terjalin, membuktikan kalau ia merupakan jodoh yang salah, serta yang wajib
kita jalani merupakan melaksanakan persiapan supaya kita lumayan pantas, kala
nanti dipertemukan dengan jodoh kita. So, jangan berkecil hati, sebab seluruh
hendak indah pada waktunya.
Jatuh Cinta dalam Diam
ويرفع
الفاعل فعل أضمرا # كمثل زيد في جواب من قرأ
#
terkadang fa’il dapat marfu’ oleh fi’il yang disimpan.
# seperti pengucapan
“zaid”, ketika menjawab pertanyaan “siapa yang membaca”?
Adakalanya orang jatuh
cinta tetapi memilah buat menaruh sejenak perasaan itu, bukan tanpa alibi,
tetapi lebih kerena ia menyangka kalau cinta buat dikala ini cumalah suatu
kemauan yang belum menggapai tingkatan kebutuhan. Tetapi bukan berarti ia
melupakan cinta tersebut, ia senantiasa mencinta tetapi dengan metode yang
samar. Sebab bisa jadi ia berfikir jauh kedepan, mempersiapakan diri sebaik
bisa jadi supaya ia jadi wujud yang pantas. Lebih tepatnya ia mencinta dengan
metode yang berbeda, tetapi indah. Sebab cinta bukan cuma hanya tentang merasa
aman, tetapi lebih kepada berikan rasa aman.
Sebab cinta bukan cuma menerima, tetapi berikan serta menerima. Wallahu A`lam.(red)
Baca juga: