Ketum Aswandi Jailani: IPNU IPPNU Harus Maksimalkan Masuk ke Sekolah | NU Online |
MEDIA IPNU – Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Aswandi Jailani menyampaikan pesan bahwa IPNU IPPNU harus maksimalkan masuk ke sekolah-sekolah. Hal itu ia sampaikan karena IPNU IPPNU telah diingatkan oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) untuk kembali fokus masuk ke sekolah-sekolah umum.
Hal ini tidak lain dalam
rangka menebar Islam yang ramah dan menjaga para pelajar dari pengaruh
radikalisme.
“(PBNU) Menginginkan kita
semua IPNU dan IPPNU tentunya untuk bagaimana semaksimal mungkin masuk ke
sekolah sekolah, untuk bagaimana semaksimal mungkin mensosialisasikan terkait
dengan Aswaja an-Nahdliyah di tengah masyarakat,” kata Ketua Umum Pimpinan
Pusat IPNU (Ketum PP IPNU) Aswandi Jailani pada pembukaan Pra-Kongres IPNU IPPNU di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilansir dari
NU Online (Jumat, 15 Juli 2022).
Kehadiran IPNU-IPPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) di
sekolah tidak perlu dikhawatirkan. Justru, IPNU-IPPNU akan menanamkan keramahan
Islam dan ketaatan terhadap negara.
“Tidak mungkin kami
jadikan mereka teroris. Sudah pasti kami mengarahkan pada Islam yang rahmatan
lil alamin, Islam yang ramah bukan Islam yang marah, Islam yang mengajak bukan
Islam yang mengejek, Islam yang taat kepada pimpinan tertinggi Republik
Indonesia yaitu Presiden republik Indonesia dan kepada Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia tentunya,” terang Ketum PP IPNU tersebut.
IPNU dan IPPNU, lanjut Ketum
Aswandi Jailani, hanya mengajarkan bagaimana pengembangan konsep Aswaja di
tengah-tengah pelajar yang ada di sekolah-sekolah.
“Bagaimana kita
mengajarkan pada mereka terkait moderasi beragama karena kita negara ini negara
ini beraneka ragam,” jelas Ketum Aswandi Jailani.
Karenanya, Ketum Aswandi
berharap Pemerintah Daerah NTB dapat membuka ruang seluas luasnya bagi
kehadiran IPNU-IPPNU di sekolah.
“Untuk bagaimana kita
membersamai rekan-rekan ataupun siswa ataupun yang ada di sekolah sekolah
tersebut,” katanya.
“Itu salah satu poin dari
pembahasan kita di kongres ataupun di Pra Kongres ini,” lanjut pria asal Jambi
itu.
Selain itu, Ketum Aswandi Jailani
juga menyampaikan bahwa Pra-Kongres membahas konsep karakter IPNU IPPNU yang
rabbani. Konsep ini sejalan dengan trilogi pelajar NU, yakni belajar, berjuang,
dan bertakwa.
“Inilah nantinya beberapa
pembahasan kita yang pertama yang berkaitan yang kedua karakter ataupun jati
diri (IPNU-IPPNU),” katanya.
Hal lain yang dibahas adalah peremajaan umur sebagai satu instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Hal ini diharapkan dapat disepakati bersama oleh seluruh pemegang suara dalam Kongres mendatang, dengan catatan penting untuk kebaikan ke depannya, yaitu berjalannya tugas dan kewajiban secara maksimal.(dn)