Alumni Komisariat UNU Blitar Ungkap Kader Harus Punya Bekal Cukup |
MEDIA IPNU - Alumni Komisariat UNU Blitar Ungkap Kader Harus Punya Bekal Cukup. Alumni Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Komisariat
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar beberkan pentingnya peran organisasi
pelajar NU dalam berkhidmah.
Mantan Ketua IPNU Komisariat
UNU Blitar Khafin Zubaidi mengatakan, keberadaan PKPT saat ini perlu dimassifkan.
Maka dari itu, sebagai kader militan yang berada dalam lingkup kampus, kader
PKPT perlu mempersiapkan dirinya.
“Paling tidak memiliki
bekal keilmuan yang cukup dan mampu menjadi contoh ideal untuk Pelajar NU,
utamanya di Kabupaten Blitar,” kata Alumni Komisariat UNU Blitar tersebut dikutip dari NU Online Jatim,
Rabu (20/07/2022).
Menurut Alumni Komisariat UNU Blitar tersebut, kader PKPT (Pimpinan
Komisariat Perguruan Tinggi) seharusnya mampu menjadi salah satu pengawal
jalannya organisasi IPNU IPPNU, baik di tingkat cabang, anak cabang hingga
ranting. Dan kader harus mampu menawarkan solusi ketika ada permasalahan.
“Karena PKPT adalah wadah
terbaik untuk berproses. Di sini tempat bertemunya para kader dari berbagai
tingkatan untuk berdiskusi, saling berpendapat, bertukar pikiran, dan berbagi
ilmu baru,” jelasnya.
Koordinator Departemen
Organisasi Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Blitar ini juga menuturkan,
selain berproses dan berkhidmah kader Komisariat Perguruan Tinggi juga perlu
adanya komitmen yang kuat serta adanya kemauan untuk berproses dengan
mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Kuatkan komitmenmu, atur
kembali tujuanmu, dan jangan bertanya apa yang akan kamu dapat di IPNU IPPNU,
tapi bertanyalah apa yang bisa saya berikan untuk IPNU IPPNU. Tetap lah untuk
berproses, karena proses tidak akan menghianati hasil,” ungkapnya.
Senada dengan hal
tersebut, Ketua IPNU UNU Blitar, Febrianto mengatakan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Pertama,
memperbanyak membaca.
“Sebab dengan membaca
akan menambah pengetahuan dan cakrawala para kader PKPT, apalagi stereotip
‘lumbungnya intelektual’ sudah melekat di PKPT,” terang Febri.
Kedua, memperbanyak
berdiskusi dengan alumni, karena sudah banyak alumni PKPT yang berhasil
berproses dan menemukan jalan berkhidmah melalui minat serta bakat yang sesuai
dengan kemampuannya.
“Sehingga, ketika ikut
nimbrung dan berdiskusi, paling tidak kita termotivasi dan tergugah untuk
mengikuti jejak para alumni yang mampu mengembangkan kemampuannya, juga
berkhidmah,” katanya.
Menurutnya, IPNU-IPPNU
merupakan banteng awal dan garda terdepan NU.
"Sudah saatnya kader
PKPT mengambil peran pentingnya dalam mengenalkan serta mensyiarkan ajaran
Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyah. Utamanya di lingkup kampus,"
pungkasnya.(dn)