Puisi Bintang Chairil Anwar Abadi Sepanjang Masa |
MEDIA IPNU - Puisi "Bintang"
ialah puisi karya Chairil Anwar yang membahas tentang pendidikan, guru dan murid senantiasa abadi sepanjang masa. Dalam puisi
ini kita akan diberi gambaran betapa Chairil Anwar menilai seorang guru sebagai
bintang dalam hidupnya.
Puisi
Bintang (Karya: Chairil Anwar)
Aku
mencintai kelasmu
Kamu
membantuku ‘tuk melihat
Bahwa
untuk hidup bahagia
Belajar
adalah kuncinya
Kamu
memahami
muridmu
Kamu
perhatian
dan pandai
Kamu
guru terbaik yang pernah ada
Aku
tahu itu dari awal kita bertemu
Aku
memperhatikan kata-katamu
Kata-kata
dari seorang guru sejati
Kamu
lebih dari teladan terbaik
Sebagai
guru, kamu adalah bintang
Baca juga: Jasa Submit Wikipedia
Puisi
Chairil Anwar di atas ialah puisi yang abadi sampai dikala ini. Tidak cuma
ratusan, tetapi telah jutaan orang melaksanakan pencarian di google dengan kata
kunci tersebut. Tidak hanya pencarin, terdapat puluhan ribu postingan pula yang
menyajikan puisi ini. Perihal tersebut mengisyaratkan kepada kita betapa
Chairil Anwar digandrungi sampai dikala ini.
Chairil
Anwar merupakan wujud sastrawan sejati. Puisi Bintang di atas memperlihatkan
betapa eloknya penyair angkatan 45 ini menyusun kata demi kata. Dia menyayangi
kelas. Tetapi sebagaimana kita ketahui kalau studynya dapat dikatakan
terhambat, tetapi semangatnya dalam dunia sastra tidak sempat padam.
Tetapi
sangat disayangkan kalau keahlian Chairil tidak sebanding dengan kekuatan raga/
jasmaninya. Diusianya yang ke- 27, dia wajib mengarah ke rahmatullah. Dia wafat
dengan penyakit yang belum jelas. Terdapat data kalau dia sangit tifus,
terdapat pula yang mendiagnosis TBC. Andai Chairil bisa hidup lebih lama.
Tetapi apa dikata. Perihal itu telah kehendak si Maha Kuasa.
Sesungguhnya
aku tidak ketahui banyak perkara sastra. Karena, aku memanglah bukan mahasiswa
Sastra. Tetapi, sepanjang proses study aku, sastra yakni sesuatu karya yang
sangat aku kagumi. Bebagai karya dari penyair Indonesia kerap aku baca.
Terkadang terdapat pula musikalisasi puisi di sebagian wilayah pula aku
kunjungi.
Tidak
cuma Chairil, aku pula pengagum karya WS. Rendra, Umbu Landu Paranggi, sampai
Emha Ainun Nadjib. Segala pujangga tentu memiliki style bahasa tiap- tiap.
Kekhasan dari Chairil Anwar ini jadi perihal unik buat dikaji. Juga keunikan
dari yang yang lain. Apalagi tidaknya jadi bahan kajian, tidak tidak sering
karya- karya mereka jadi riset Skripsi sampai Desertasi di bermacam kampus di
negara ini.(dh)
Baca juga: