Pedoman Kaderisasi IPNU Terbaru oleh Tim Instruktur PP IPNU 2018 |
MEDIA IPNU - Pedoman Kaderisasi IPNU Tahun 2018 oleh Tim Instruktur PP IPNU. Buku Pedoman ini merupakan produk rekam jejak dari kepengurusan PP IPNU era Ketum Asep Irfan Mujahid periode 2015-2018 dan Ketua Kaderisasi PP IPNU Dwi Syaifullah.
Ikatan PelajarNahdlatul Ulama (berikutnya disingkat, IPNU) ibarat suatu organisme yang harus terus mempertahankan dirinya supaya senantiasa hidup. Salah satu ikhtiar yang
harus dicoba buat mempertahankan eksistensi merupakan dengan memperlihatkan
denyut gerakannya, dan tetap menampilkan eksistensinya di ruang publik.
DOWNLOAD PEDOMAN KADERISASI DISINI
Pedoman Kaderisasi IPNU. Selaku suatu organisasi
kekaderan keterpelajaran, hingga tugas utama serta awal IPNU merupakan
merancang- rumuskan secara up to date perihal ihwal yang berhubungan dengan
kaderisasi. Dari latarbelakang pemikiran inilah buku ini muncul serta lahir.
Supaya kaderisasi IPNU senantiasa berdenyut, berdetak seperti manusia yang
sehat.
Terdapat banyak perihal yang jadi latar
pertimbangan kalau buku pedoman kaderisasi ini terbit, paling tidak kami
menciptakan ada 3 isu pokok yang wajib dijawab oleh kaderisasi IPNU. Ialah soal
pengutaan pandangan hidup berbasis ahlu sunnah wal jamaah an-nahdliyah, isu isu
kebangsaan serta soal berartinya literasi digital.
Buat merespon serta menanggapi tantangan yang
bersumber dari ketiganya, hingga IPNU wajib sanggup mempersiapkan SDM-SDM yang
kuat dalam pandangan hidup beragama, berbangsa serta bernegara, sekalian eksistensi
IPNU pula wajib lantang di dunia digital. IPNU wajib muncul serta pro aktif
menanggapi tantangan-tantangan ini.
Harapan kami, mudah-mudahan buku Pedoman
Kaderisasi IPNU ini dapat didistribusikan di tiap tingkat kepengurusan, baik
tingkatan ranting, lembaga pembelajaran, anak cabang, cabang serta pimpinan
daerah.
Tidak cuma menyudahi pada tingkat distrubutif,
buku yang terdapat ditangan pembaca ini pula wajib diimplementasikan supaya ke
depan, gerakan kaderisasi IPNU dapat berjalan seirama, satu tujuan serta satu
visi misi. Ialah, mencetak dan melahirkan kader- kader yang militan, handal,
profesional serta mempunyai energi saing, tetapi senantiasa memegang teguh
nilai- nilai ke-NU-an serta ke-Indonesia-an.
Kaderisasi Sebagai Instrumen Penting Regenerasi Organisasi
Kedudukan serta keterlibatan organisasi Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama( IPNU) dalam regenarisi bangsa sangatlah berarti serta
menduduki posisi yang strategis. Dalam sejarahnya IPNU sanggup melahirkan
bermacam tokoh serta generasi berarti dalam sejarah Indonesia ataupun Nahdlatul
ulama.
Sampai dikala ini, tidak terhitung jebolan IPNU
yang jadi tokoh berarti dalam bermacam kancah kehidupan dengan senantiasa
mengabdi buat kebesaran Nahdlatul Ulama. Kerap kita menjumpai alumni-alumni
IPNU yang jadi akademisi- intelektual, jurnalis, politisi, pengusaha, agamawan,
praktisi Pembelajaran serta lain- lain. Apalagi dikala ini terdapat alumni yang
jadi Bupati, Deputi, Menteri, duta besar serta komisioner komisi negara.
Dengan memandang kenyataan yang terdapat, dalam
kerangka ini IPNU semacam pabrik yang menciptakan produk yang bermacam-macam
serta bermutu.
Organisasi IPNU ialah ruang besar yang sudah
jadi panggung penempaan diri, pengasah diri serta aktualisasi diri, apalagi
selaku penentu langkah serta kesuksesan kader-kadernya. Dengan kata lain IPNU
sudah mencetak kita seluruh selaku generasi pemimpin peradaban bangsa.
Kedudukan ini sejalan dengan cita cita Nahdlatul Ulama dan cita-cita IPNU
didirikan, ialah selaku wadah kaderisasi pelajar buat mempersiapkan generasi
pemimpin masa depan.
IPNU yang sanggup mecetak serta meningkatkan
kemampuan kader-kadernya itu lewat proses kaderisasi yang panjang. Dengan kata
lain, kaderisasi selaku intrumen berarti buat meyiapkan kader dalam regenarasi
diberbagai lini kehidupan. Karena, kaderisasi ialah sesuatu proses pendidikan
serta mengembangan kemampuan kader yang diawali dari perekrutan, Pembelajaran,
pengembangan sampai distribusi kader. Maksudnya, kerja kaderisasi wajib
dimengerti selaku proses yang berkesinambungan serta dicoba secara tidak
berubah-ubah serta sistematis.
System kaderisasi diharapkan jadi landasan sah
kerja kaderisasi serta menjamin supaya segala proses kaderisasi bisa
berlangsung secara pas, terstruktur serta tidak berubah- ubah. Oleh sebab
seperti itu diperlukan suatu panduan selaku refrensi penyelenggaraan kaderisasi
diberbagai tahapan yang lebih komprehensif serta sistematis.
IPNU Fokus Menggarap Segmen Kepelajaran
Hasil Muktamar ke- 33 Nahdlatul Ulama yang
mengintruksikan IPNU supaya lebih sungguh-sungguh dalam menggarap segmen
keterpelajaran ialah landasan buat merivisi buku pedoman kaderisasi lebih
dahulu. Dengan harapan IPNU dapat jadi rumah untuk para pelajar supaya bebas
dari pandangan hidup radikal.
Bukan cuma itu pula, IPNU diharapkan sanggup
membagikan bekal untuk pelajar dalam menyambut bonus demografi sehingga
senantiasa melindungi tradisi selaku organisasi yang melahirkan generasi yang
unggul buat bangsa Indonesia. Pelajar merupakan segmen berarti yang wajib
dibina serta diapresisasi, sebab komponen inilah yang sejatinya jadi asset masa
depan.
Kesempatan besar tersebut telah jadi keharusan
buat direspon baik oleh IPNU selaku pintu gerbang mengenalkan NU serta
turutserta dalam mewujudkan cita cita bangsa. Meminjam sebutan Fukuyama,
pelajar ialah social capital( modal social) dalam suatu warga serta menempati
kelas social menengah dalam struktur warga.
Pedoman kaderisasi yang terdapat ditangan
pembaca ini disusun supaya proses kaderisasi bisa berjalan dengan efisien,
terukur, serta terencana.
Pergantian serta perbaikan ialah upaya buat
menyesuaikan dengan pertumbuhan serta kebutuhan warga, penuhi tuntutan serta
tantangan kaderisasi yang terus menjadi lingkungan, dan membenarkan proses
kaderisasi dapat berjalan secara relevan dengan pertumbuhan serta pergantian
sosial yang terus menjadi dinamis. Perihal ini sejalan dengan konsep
Pembelajaran yang wajib dinamis selaku reaksi dinamika pergantian sosial yang
terus berlangsung.
Sehabis lewat proses yang panjang didalam
formulasi pedoman kaderisasi, dengan proses refleksi merata, pengkajian yang
Panjang, masukan dari bermacam pihak, tetapi pedoman kaderisasi ini tidak
memiliki kebenaran absolut. Pedoman kaderisasi ini barangkali masih teramat
jauh dari sempurna bila dibanding dengan tuntutan pertumbuhan organisasi serta
dinamika pelajar.
Buat seperti itu dibutuhkan revisi serta
penyempurnaan pada waktu berikutnya supaya terus relevan dengan pertumbuhan dan
kebutuhan era. Buku pedoman kaderisasi ini tidak hendak berakhir disusun tanpa
terdapatnya donasi dari bermacam pihak. Oleh karenanya kami mengantarkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bermacam pihak yang sudah menolong
terbitnya buku pedoman kaderisasi ini.
Kesimpulannya kami berharap, dengan adanya
perbaikan buku pedoman kaderisasi ini hendak terbentuk tervitalisasi kerja
kaderisasi IPNU secara Nasional, baik di tingkat Pusat, Daerah, Cabang, Anak
Cabang, sampai komisariat serta ranting. Serta buku ini tidak hendak sempat
menciptakan apa apa tanpa komitmen, intensitas, serta kesinambungan kita
seluruh buat mengaplikasikan buku ini secara utuh serta merata.
Mudah-mudahan ikhtiar kami dalam menerbitkan
buku ini bisa berguna untuk kemajuan serta kejayaan Nahdlatul ulama pada waktu
yang hendak tiba. Amin
Harapan terakhir kami, seraya meminta doa dari
rekan-rekan seluruh tanah air, dan meminta ridlo dari Allah, mudah-mudahan buku
ini jadi wasilah -- sekecil apa juga dampaknya -- buat melahirkan tokoh-tokoh
NU yang siap mengisi pos-pos berarti dalam menjaga sekalian meruwat Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan berlandaskan nilai-nilai Islam ala Ahlu
Sunnah wal Jamaah Annahdliyah.
Serta terakhir, kami ucapkan terimakasih kepada para regu penyusun buku pedoman kaderisasi IPNU ini. Mudah-mudahan amal jariyah yang kita jalani bersama, jadi amal baik yang membawakan kita pada kehidupan yang baik pula. Salam Belajar, Berjuang serta Bertaqwa.(red)