Kaderisasi dan Regenerasi Organisasi Melalui Latinpel | Latin - Latpel Kudus |
MEDIA IPNU - Kaderisasi dan Regenerasi Organisasi Melalui Latinpel. Manusia diturunkan ke muka bumi boleh Allah dengan dua tujuan, yang pertama adalah Khalifah, manusia adalah mahkluk paling sempurna yang diberi tugas untuk menjadi seorang pemimpin. Potensi pemimpin disini adalah minimal menjadi pemimpin di keluarga masing-masing.
Kedua, Manusia sebagai khalifah Allah memiliki dimensi sosial
horizontal yang kuat dalam mengenal, memikirkan, dan memanfaatkan alam dan
seisinya demi kebaikan dan ketinggian derajat manusia itu sendiri. Sementara
sebagai Abd Allah, manusia lebih berdimensi vertical yakni segala perilaku dan
ucapan akan dipertanggungjawabkan kepada sang pencipta, sebagaimana pertanggung
jawaban seorang hamba kepada tuannya.
Keberadaan manusia
sebagai khalifah Allah dan Abd Allah itu menempatkan makhluk lelaki dan
perempuan dengan keistimewaanya masing-masing dalam satu posisi yang sejajar.
Kesejajaran itu terdapat dalam kewajiban melakukan amal shaleh, amar ma’ruf
nahi munkar serta balasan atas perbuatan yang dilakukan. Selanjutnya,
masyarakat yang ideal tersebut dikenal dengan Mabadi Khaira Ummah.
Pelajar merupakan aset
bangsa yang diharapkan menjadi penerus kepemimpin bangsa dan negara, sehingga
diperlukan adanya sebuah wadah tersetruktur dan berjenjang yang bisa
mengakomodir mereka dan dijadikan tempat untuk menempa dan mengaktualisasikan
diri.
Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan
organisasi berbasis pengkaderan yang mengakomodir seluruh pelajar, santri,
mahasiswa dan remaja mulai dari tingkat ranting, komisariat sampai tingkat
pusat. Semenjak awal berdirinya (saat konferensi Besar Maarif NU tahun 1954),
organisasi IPNU dan IPPNU dimandatkan sebagai garda terdepan kaderisasi di
tubuh Nahdlatul Ulama. Kaderisasi sejatinya adalah upaya mendidik seorang
(kader) untuk dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu,
sehingga ia memiliki kemampuan diatas rata-rata pada orang umumnya.
Suatu Organisasi apapun
sudah pasti membutuhkan kaderisasi, karena dengan adanya kaderisasi organisasi
akan mampu dalam menghadapi perkembangan zaman. Oleh karenanya, kaderisasi
menjadi sesuatu hal yang wajib dan mutlak untuk dilaksanakan pada setiap
organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Melihat hal tersebut,
kami pun memandang bahwa tugas berat di depan mata akan selalu diemban oleh
mereka para Pelajar Nahdlatul Ulama ini atau lebih dikenal dengan IPNU dan
IPPNU. Kita ketahui bahwa di Nahdlatul Ulama pun masih terdapat pengkaderan
misal PKP NU (Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama), MKNU (Madrasah Kader
Nahdlatul Ulama) dan lainnya. Tetapi itu semua akan merujuk ke regenerasi kader
penerus Nahdlatul Ulama itu sendiri. Disinilah letak peran penting IPNU IPPNU.
Sebagai organisasi sekaligus badan otonom di NU sendiri yang bidang garapannya
adalah para pelajar, santri dan para generasi muda tentunya memiliki daya tarik
sendiri sehingga munculah istilah bahwa IPNU dan IPPNU adalah “Kawah
Candradimuka” nya NU itu sendiri.
Dari sisi inilah kami
yang harus digarap dengan serius dan hati-hati. Bagaimanakah value dari IPNU
dan IPPNU itu sendiri dengan mereka para generasi milenial ini (diluar mereka
para santri yang berada di pondok pesantren, karena mereka aman karena masih ada
para Kiai dan Masyaikh diponpes tersebut yang masih berperan besar
terhadapnya). Tetapi, diluar sana masih banyak sekali pelajar-pelajar NU yang
belum memiliki dasar berorganisasi yang kuat, bervisi dan berideologi moderat
NU. Sehingga lewat Kaderisasi di IPNU dan IPPNU itulah semuanya akan kami
wujudkan. Memang berat dan susah, tapi ada istilah “Kaderisasi Harga Mati”.
Maka, sudah jelas bahwa marwah kaderisasi ini tak boleh diselewengkan dengan
sengaja dan tanpa aturan yang jelas.
Kaderisasi dan Regenerasi Organisasi Melalui Latinpel
Sebagai bagian dari badan
otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di ranah pelajar santri, IPNU dan
IPPNU bisa dikatakan menjadi gerbang utama kaderisasi di tubuh NU. Artinya IPNU
dan IPPNU sebagai organisasi pengkaderan mempunyai tugas penting dalam mengawal
dan mencetak kader-kadernya. Maka dari itu, IPNU dan IPPNU harus mempunyai
strategi dalam melakukan kaderisasi untuk membentuk kader yang mampu memahami
visi, misi dan ideologi dari sebuah gerakan dalam organisasi yakni
Ahlussunnahwaljamaah. Sehinngga akan muncul kader-kader yang loyal dan tangguh
dan militan yang diharapkan mampu menjawab tantangan bangsa serta tujuan utama
suatu pergerakan akan dapat survive disepanjang zaman.
Biasanya dalam kaderisasi
kita hanya berfokus pada kaderisasi formal saja yang meliputi MAKESTA (Masa
Kesetiaan Anggota), LAKMUD (Latihan Kader Muda) dan LAKUT (Latihan Kader Utama)
untuk meneruskan estafet perjuangan di organisasi. Namun selesai dari mecetak
kader-kader yang militan kita juga perlu mengembangkan skill yang dimiliki
kader-kader. Oleh sebab itu kita juga perlu berfokus kepada kaderisasi non
formal seperti DIKLATINPEL (Diklat Instruktur dan Pelatih) dan juga LATINPEL
(Latihan Instruktur dan Pelatih)
Oleh sebab itu sebagai
seorang pemimpin sekaligus pelajar yamg akan menghadapi tantangan dimasa kini
dan akan datang, maka kami optimis bahwa disamping tantangan pasti ada peluang
walaupun itu hanya seperti sehelai daun yang jatuh pasti akan kami maksimalkan
dengan maksi sesuai dengan tupoksi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Berpijak
dari situasi itulah Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Kudus melaksanakan
Latihan Instruktur dan Pelatih (LATINPEL) kaderisasi non formal untuk membentuk
pemimpin organisasi dan gerakan sosial dengan harapan akan muncul kader-kader
yang kuat secara ideology dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) serta mampu menangkal segala bentuk isu-isu yang mampu mengikis jati
diri bangsa yang kami kemas dengan sebuah tema yaitu “Build Character To Be
Better”.
Penulis : SMI