MEDIA IPNU - Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) sudah jadi aplikasi atau platform yang wajib bagi perguruan tinggi saat ini, tidak terkecuali dengan Akademi Televisi Indonesia atau ATVI. Kampus ATVI memiliki kegiatan akademik yang begitu komplek tentu membutuhkan sistem yang dapat membantu memudahkan manajemen dan civitas kampus dalam mengelolanya.
Dengan adanya Sistem Informasi Akademik Pengelolaan Informasi Akademik (Siakad ATVI) bisa mencakup seluruh kegiatan akademik di kampus, mulai dari proses penerimaan mahasiswa baru (PMB), pembuatan kurikulum, KRS (pengisian kartu rencana studi) sampai ke pembuatan jadwal kuliah dan masih banyak lagi fungsi yang akan mempermudah pengelolaan kegiatan kampus.
Berikut 5 Fungsi Utama Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) ATVI secara umum:
1. Pusat Informasi
Dengan adanya Siakad ATVI, mahasiswa bisa dengan mudah mengetahui apa yang terjadi dikampus dalam waktu cepat. Siakad menggunakan sistem respon secara otomatis seperti penjadwalan kelas dan lain sebagainya.
2. Integrasi Data
Dengan integrasi data ATVI Siakad akan mengelola secara terintegrasi seluruh data sehingga data tersebut akan selalu diperbaharui atau selalu up to date serta selalu realtime saat digunakan. Dengan ATVI Siakad tidak ada yang namanya duplikasi data karena Siakad menggunakan sistem basis data secara terpusat.
3. Memudahkan Proses Pengelolaan Data Akademik & Non Akademik
Siakad ATVI sangat membantu dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, matakuliah, data staf pengajar/dosen serta administrasi jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
4. Rekam Kegiatan Kampus
Siakad kampus akan memberikan layanan kepada pengguna (mahasiswa) dengan selalu mematau seluruh kegiatan dan perkembangan kampus mulai dari PMB, KRS sampai proses penilain sehingga seluruh kegiatan akan dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
5. Media Komunitas Pengguna
Dengan menggunakan fitur dari Siakad akan mempermudah seluruh civitas kampus dalam memberi dan menerima informasi mulai dari admin, staff, dosen, mahasiswa, dan pimpinan Akademi ATVI akan lebih leluasa dalam melakukan komunikasi.
Salah satu sistem informasi akademik yang dapat membantu kampus anda dan sudah sesuai regulasi Ristekdikti adalah siAkad Cloud sebagaimana yang digunakan oleh ATVI. Dengan ATVI siAkad Cloud civitas kampus dapat mudah dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar/dosen serta administrasi jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
*********
Sejarah ATVI Sejak 1998 Hingga Sekarang
Kala itu, sebagai akademi vokasi, tujuan ATKI adalah mengisi kekurangan tenaga-tenaga teknis pertelevisian, khususnya dalam bidang produksi materi siaran televisi.
Pada masa itu, pasokan materi siaran televisi di luar berita dan current affairs, sangat bergantung pada kemampuan production houses yang jumlahnya terbatas, sedangkan jumlah stasiun televisi swasta di luar news television mencapai 8 stasiun.
Kemudian, fokus pendidikan ATKI adalah menyiapkan tenaga siap pakai dalam bidang produksi materi siaran televisi. Adapun keterampilan (skill) yang diutamakan adalah director, cameraman, lightingman, audioman, scriptwriter, dan editor.
Para tenaga pengajar adalah praktisi profesional produksi siaran televisi dan stasiun televisi Indosiar, baik yang memiliki latar belakang akademis, maupun profesional yang telah mengabdi dan bekerja dengan keahlian masing-masing sejak Indosiar berdiri.
Fasilitas belajar maupun praktikum didukung oleh ketersediaan studio (6 studio produksi) dan peralatan canggih (state of the art equipments) yang ada di stasiun televisi Indosiar.
Salah satu hal yang menarik dari program Pendidikan vokasi di ATKI adalah sifat kependidikannya yang inklusif, artinya terbuka bagi publik yang berminat.
Selain itu, keunikan yang lain adalah belajar di bawah asuhan staf pengajar profesional dan kesempatan praktikum di stasiun televisi komersial, sehingga atmosfer cara kerja di stasiun televisi komersial sudah dirasakan saat mahasiswa menjalani masa studinya.
Berdasarkan ketetapan pemerintah, lulusan akademi vokasi ATKI akan memperoleh gelar Ahli Madya (Associate Degree) setelah menyelsaikan 6 semester masa belajar.
Selama menyandang nama ATKI, akademi ini telah menghasilkan 1442 alumni yang bekerja di pelbagai stasiun televisi komersial, stasiun televisi daerah, stasiun televisi berbayar, media online maupun production houses.
Pada 2014, Yayasan Indosiar memutuskan mengganti nama Akademi menjadi Akademi Televisi Indonesia (Indonesian Television Academy) atau ATVI.
Alasan utama dari penggantian nama tersebut adalah fokus studi memang pada produksi siaran televisi. Sedangkan pada nama lama, ATKI mengesankan bahwa fokusnya pada teknologi informasi yang jauh lebih luas daripada sekadar bidang pertelevisian.
Bersamaan dengan itu, tagline baru diperkenalkan, yakni the real broadcast campus. Hal ini dilakukan karena dengan berkembangnya institusi pendidikan penyiaran di Indonesia, hanya ATVI yang memiliki fasilitas pendidikan yang ideal, yakni afiliasi dengan stasiun televisi komersial, tenaga pengajar profesional dan atmosfer pendidikan yang skillful dan memiliki attitude kerja keras.
Pada 2015, ATVI mengembangkan konsentrasi studi TV Journalism, mengingat kebutuhan pasar akan kehadiran profesional dalam bidang jurnalisme televisi yang selama ini cenderung didominasi oleh profesional bidang journalism (print-media).
Padahal, dari sisi tuntutan pekerjaan, banyak hal yang berbeda antara print media journalism dengan television journalism.
Perkembangan teknologi komunikasi dalam bidang penyiaran yang sangat pesat, terutama semakin berperannya teknologi media digital, mengharuskan pelbagai platform non-digital harus menyesuaikan-penyesuaian.
Media elektronik, dalam hal ini televisi siaran terestrial semakin digerus perannya oleh media online maupun pelbagai platform media digital.
Jumlah pemirsa televisi harus berbagi dengan pemirsa di platform media digital, iklan yang dihabiskan di televisi terestrial mulai dialihkan ke platform media sosial, perebutan pasar iklan menjadi semakin ketat, akibatnya televisi harus mengubah model bisnisnya, mengikuti perkembangan teknologi dan zaman.
Mengatasi realitas perubahan ini, ATVI, akan memfokuskan perhatian pada ketrampilan para mahasiswa dalam proses kreatif, ketrampilan berproduksi dan attitude untuk selalu berpikir menghasilkan produk broadcast yang sesuai.
Bagaimanapun juga, teknologi (media) memang berubah, namun content dan produksi konten itulah yang menentukan keunggulan dalam positioning dan persaingan.
Namun demikian, dengan dasar pengajaran pada dogma produksi yaitu praproduksi, produksi dan pascaproduksi, ATVI sudah sejak awal memberikan keterampilan yang bisa digunakan seiring perkembangan media digital dan platform media lain berbasis internet.
Selain itu, mengingat rekrutmen tenaga kerja dalam bidang digital media mensyaratkan lulusan perguruan tinggi (university graduaters), ATVI akan menyesuaikan jenjang pendidikan lulusannya ke arah pendidikan level sarjana (bachelor degree in applied science).
Masa studi di ATVI akan bertambah dua semester menjadi 8 semester dengan dukungan kurikulum yang memberikan penekanan pada ketrampilan memanfaatkan media digital.
Saat ini, ATVI tengah mengalami proses perubahan status akademi vokasi yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi Associate Degree menjadi institusi pendidikan vokasi yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi sarjana (Bachelor Degree).
Dalam menyongsong status baru sebagai institusi pendidikan vokasi yang menghasilkan alumni dengan status bachelor degree, kampus ini tengah membangun gedung baru, yang lebih representatif, sekaligus mencerminkan sikap tanggap (responsive) terhadap perkembangan teknologi komunikasi.
Kerjasama antara institusi pendidikan ini, dengan seluruh unit bisnis yang berada di bawah EMTEK Group, seperti Indosiar, SCTV (major network), Video.com, Liputan6.com (leading digital platform in news and entertainment), Bukalapak (e-commerce/online shopping), dan Sinemart maupun IEP (leading production houses), menggambarkan bagaimana kampus ini telah lama menjalankan konsep link and match dalam proses pendidikannya.
ATVI percaya, bahwa teknologi komunikasi hanya akan bermanfaat, bila produk komunikasi diisi dengan pesan-pesan yang mencerahkan dan mencerdaskan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, institusi pendidikan ini akan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat.
Demikian artikel mengenai Siakad ATVI sekaligus sejarah singkat dari kampus ini. Semoga bermanfaat.
Baca juga: