MEDIA IPNU - Presidium Majelis Alumni Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) Kabupaten Gresik menggelar silaturahmi dan
halal bihalal di Hotel Santika Gresik, Jawa Timur, Selasa (17/5/2022).
Kegiatan
tersebut mengusung tema 'Penguatan Peran Kader IPNU untuk NU dan Masyarakat'.
Hadir dalam
acara tersebut semua Alumni IPNU dan aktivis serta tokoh NU di Gresik dan
sekitarnya. Hadir pula pemateri diskusi H. Muzammil Syafi'i, SH,.M.Si, selaku
Ketua Presidium MA IPNU Jatim yang juga anggota DPRD Jatim Fraksi NasDem.
Dalam
paparannya, Buya Muzammil, sapaan akrabnya, menguraikan tentang posisi
strategis organisasi IPNU IPPNU dalam menyiapkan kader di lingkungan Nahdlatul
Ulama (NU) maupun masyarakat. Karena dengan masuk di dalamnya digembleng dengan
dasar-dasar kepemimpinan serta keterampilan mengatur kelompok masyarakat
berbasis Aswaja yang tidak diperoleh di bangku sekolah.
Setelah terjun
di masyarakat, kader/alumni IPNU IPPNU mampu berkiprah sebagai pemimpin di
berbagai lini kehidupan masyarakat. Tidak sedikit yang menjadi kepala desa
sampai Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD sampai DPR-RI dan DPD. Mereka
telah mampu menunjukkan keahliannya di bidang masing masing.
Buya Muzammil
berharap ke depan lebih berperan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan
jam'iyah dan bangsa dalam berbagi peran. Tidak hanya berkiprah di politik seperti
sementara ini, tetapi lebih luas lagi dengan aplikasi khoirunnas anfa'uhum linnas.
Legislator
senior ini sepakat, dengan sikap PBNU yang menerapkan ketentuan khittah 1926
dengan melepaskan belenggu serta sekat satu politik saja namun berharap NU
menjadi rumah besar warganya yang berada di berbagai sektor kehidupan manusia.
Namun tetap memberikan kebebasan pada warganya untuk berpolitik dengan penuh
tanggung jawab.
"Banyak
sektor sektor yang masih belum tergarap secara sempurna oleh NU, terutama
bidang pendidikan dan ekonomi, maka kedepan perlu melakukan langkah strategis
dan kolaboratif dengan semua potensi yang ada untuk kemaslahatan NU dan bangsa
Indonesia," jelas Buya Muzammil.
Tahun 2024 yang
akan datang, masih kata Buya Muzammil, adalah tahun politik. Kiranya perlu
adanya Kebijakan makro dari NU untuk memberikan ruang yang luas bagi yang ingin
berkiprah di dunia politik. "Namun tetap dengan tidak melibatkan NU secara
institutif agar tidak ada tarik menarik di internal NU," pungkasnya.(dh)
Baca juga:
- Siakad ATVI dan Fungsinya, Serta Sejarah ATKI Sejak 98
- JustUnfollow Twitter dan IG, Review Apk untuk iPhone dan iPad
- Kurikulum Merdeka Harus Hadirkan Asas Kemanusiaan