Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Muna Barat, La Ode M Yasir Fukara |
MEDIA IPNU - Penundaan
pelantikan penjabat (PJ) Bupati Muna Barat (Mubar) oleh Gubernur Sulawesi
Tenggara (Sultra) menimbulkan banyak reaksi dari berbagai elemen masyarakat, salah
satunya datang dari organisasi badan otonom NU, yakni: Ikatan Pelajar Nahdatul
Ulama (IPNU).
Ketua Pimpinan Cabang
(PC) IPNU Kabupaten Muna Barat, La Ode M Yasir Fukara, menyayangkan penundaan pelantikan
PJ Dr. Bahri, yang nyatanya ditetapkan resmi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kami masyarakat Muna
Barat sangat mengapresiasi langkah Menteri Dalam Negeri yang menjadikan
Direktur Keuangan Daerah dalam hal ini Dr. Bahri sebagai Pj. Bupati Muna Barat,”
kata M. Yasir, Senin (23/5/2022).
Ketua PC Mubar menilai
hal tersebut sebagai solusi terbaik keberlangsungan iklim pemerintahan yang
baik. “Karena kami yakin beliau hadir tanpa tendensi Politik apapun selain
membangun daerah kita tercinta ini,” imbuhnya.
Menyikapi reaksi yang mencuat
tentang adanya beberapa orang yang tidak menerima Pj. Bupati Muna Barat,
menurut M. Yasir, hal itu tidaklah spontan atas-nama rakyat Mubar.
Justru ia menduga, mereka
adalah orang-orang yang disinyalir sengaja diarahkan seolah-olah membangun
opini penolakan terkait penunjukan Pj. Mubar.
M. Yasir mendesak Mendagri
segera mengambil alih untuk manangani pelantikan Pj. Bupati Mubar. Ia
menjelaskan bahwa secara moril IPNU mendukung Dr. Bahri sebagai Pj. Bupati agar
bisa segera bekerja. Yasin menilai bahwa Dr. Bahri akan bisa segera membenahi
segala kekurangan dalam perjalanan roda pemerintahan yang ada selama ini dengan
segudang pengalaman yang Dr. Bahri miliki.
Desakan pelantikan
tersebut dilontarkan IPNU Mubar, menyusul kebijakan Gubernur Sultra yang tidak
juga melantik Pj. Bupati Mubar.
M. Yasir berharap kepada
seluruh masyarakat Mubar supaya tidak terprovokasi dan tenang-tenang saja dalam
menyikapi berbagai isu yang berkembang. “Harapanya (masyarakat) bisa memfilter
informasi segala bentuk kepentingan politik yang mengatas-namakan salah satu
kelompok tertentu,” pungkasnya.(dh)