Ketua PC IPNU Bolsel, Syahrul Hidayat Nani |
MEDIA IPNU - Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, membicarakan ihwal dunia perguruan tinggi (kampus) pada momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Tanggal yang ditandai lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 silam jadi suntikan semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk keluar dari belenggu penjajahan. Semangat tersebut membawa dalil bahwa masyarakat pribumi harus bisa mengakses dunia pendidikan seluas-luasnya.
Ketua
Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Bolsel, Syahrul Hidayat Nani, menuturkan
momentum Harkitnas yang sedianya diperingati setiap tanggal 20 Mei tersebut,
setidaknya menjadi refleksi semua pihak untuk terus berbenah, terlebih terhadap
dunia pendidikan di Kabupaten Bolsel.
“Saya
akan mengutip apa yang pernah disampaikan dr. Wahidin Sudirohusodo yakni untuk
mewujudkan masyarakat yang maju, pendidikan harus diperluas,” ujar Syahrul,
Jumat (20/05/2022).
Dikatakan
bahwa konteks semangat waktu itu dari dr. Wahidin agar masyarakat Indonesia
bisa berpendidikan, supaya tidak gampang diadu domba pihak penjajah dari Belanda.
Dia
mengatakan, Wahidin Sudirohusodo merupakan seorang dokter dan salah satu tokoh
yang memperjuangkan pendidikan untuk masyarakat Indonesia. Gagasan-gagasan
membangun dunia pendidikan kala itu disampaikan kepada pelajar STOVIA, sehingga
lahirlah organisasi Boedi Oetomo.
“Sehingga
saya kira semangat membangun pendidikan di masa lampau ini bisa kita ambil
spiritnya di Bolsel, terutama dalam rangka membangun fasilitas pendidikan,
seperti kampus,” terangnya.
Alumni
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Gorontalo ini menambahkan, dengan membangun
kampus di Bolsel, berarti bahwa tidak sekadar memastikan kualitas sumber daya
manusia (SDM) semakin maju, tetapi akan berdampak pula pada sektor lainnya,
seperti ekonomi, pendidikan, dan budaya.(dh)