MEDIA IPNU – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur melalui Departemen Jaringan Pesantren melakukan safari dalam rangka sosialisasi Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren (PKPP) ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Jawa Timur, Senin (28/03/2022).
Safari tersebut dalam rangka mengkampanyekan IPNU di lingkungan pondok pesantren seiring dengan tantangan dan tanggungjawab generasi milenial NU.
Wakil Ketua PW IPNU Jawa Timur, Zaynollah, yang memimpin rombongan silaturahim, menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran IPNU di pondok pesantren harus dirasakan secara masif. Hal itu sejalan dengan hasil Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil), agenda IPNU adalah pesantren menjadi gerakan prioritas hingga nanti akan dikawal ke Kongres XX bulan Juni mendatang.
“Di Jawa Timur sendiri, Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren (PKPP) sudah didirikan di beberapa kabupaten dan kota berdasarkan peraturan Pimpinan Wilayah yang dilengkapi dengan pedoman yang kami buat,” terang santri yang memimpin Departemen Jaringan Pesantren PW IPNU Jatim tersebut, Rabu (30/03/2022).
Demisioner Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Sumenep itu mengatakan bahwa sosialisasi PKPP ini merupakan langkah awal untuk mensukseskan kerja-kerja organisasi untuk 2 tahun ke depan dan target jangka panjang IPNU mendatang.
“Sowan dan meminta arahan kepada para masyaikh di beberapa pesantren di Jawa Timur adalah karakter santri agar program ini mendapat doa dan diridhai masifnya gerakan IPNU ke pesantren,” jelas Koordinator Gusdurian Sumenep itu.
Ketua Yayasan pesantren KH Wafiyul Ahdi mendukung agenda IPNU untuk menguatkan akar Nahdlatul Ulama melalui organisasi IPNU di pondok pesantren.
Gus Wafi, sapaan akrabnya, menilai bahwa keberadaan IPNU di era sekarang sangat dibutuhkan untuk menggalakkan program-program yang berkualitas. Oleh karena itu, ia sangat mensupport agar melebarkan sayapnya di pondok pesantren. Tidak hanya berkutat di pendidikan formal semata.
Tak hanya itu, semakin masuk ke pondok pesantren, maka organisasi pelajar NU ini bisa dikenal dan menguatkan nilai-nilai ke-NU-an sejak dini. Berhubung santri tidak bisa mengikuti kegiatan IPNU di luar pondok, menurutnya harus masuk ke pondok pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Ribath Al-Hamidiyah, yakni Gus Nabrist Aqda Irfan. Ia berharap, keberadaan IPNU di pondok pesantren menjadi gerakan bersama dari semua pihak guna menguatkan pemahaman mengenai ke-NU-an santri. Baik dari fikrah, amaliyah, dan harakahnya.
Gus Nabris menegaskan bahwa IPNU lahir dari rahim pesantren. Ia merasa bahwa sudah semestinya IPNU kembali menguatkan peran kesantrian dengan hadir melalui berdirinya PK Pondok Pesantren IPNU sebagai aset terbesar NU.
Tak hanya itu, dari total kurang lebih 44 Ribath di Bahrul Ulum, beberapa sudah dibentuk Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren IPNU IPPNU. Pengurus Departemen Jaringan Pesantren PW IPNU Jatim mengatakan bahwa ke depan, PW IPNU Jawa Timur akan berusaha memasifkan program ini di seluruh pesantren. “Terlebih, bisa masif secara Nasional,” pungkas kyai muda alumni Ponpes Al-Anwar Sarang, Jawa Tengah tersebut.(dh)