MEDIA IPNU – Terdapat banyak cara untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) ke 68 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang yang diperingati pada 24 Februari 2022 lalu, serta Harlah ke-67 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada 2 Maret besok. Seperti yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Sidoarjo yang memperingatinya secara bersamaan.
Adapun acara puncak Harlah IPNU ke 68 dan Harlah IPPNU ke 67 di Sidoarjo ini dirangkai dengan agenda Rapat Koordinasi (Rakor) tahun kedua. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Senin (28/02/2022) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Adapun pada puncak Harlah IPNU-IPPNU kali ini kami batasi jumlah peserta dan tamu undangan untuk mencegah timbulnya kerumunan. Alhamdulillah acara dapat terlaksana aman dan meriah,” ujar ketua PC IPNU Sidoarjo, Hafidz Al Bastomi.
Puncak Harlah IPNU-IPPNU di Sidoarjo kali ini digelar secara sederhana dengan diwarnai pemotongan tumpeng bersama para alumni dan pembina yang hadir, seperti ketua PC IPNU Sidoarjo masa khidmah 2018-2021, Mochammad Abidul Mursyid, H Choirul Anam, serta perwakilan Banom NU di Kabupaten Sidoarjo.
Tomi menjelaskan bahwa ada yang berbeda pada peringatan Harlah IPNU-IPPNU kali ini. Sebelum acara puncak ini, rangkaian Harlah IPNU-IPPNU diwarnai dengan berkunjung ke Ketua IPNU-IPPNU Sidoarjo pertama. Yaitu H Mudzakkir sebagai Ketua IPNU Sidoarjo pertama masa khidmah 1960-1965, dan Hj Kholidah Abdullah sebagai Ketua IPPNU Sidoarjo pertama masa khidmah 1962-1965.
“Kader IPNU-IPPNU Kabupaten Sidoarjo harus mengetahui perjalanan dan kiprah organisasi ini di Kabupaten Sidoarjo, pada momen Harlah ini mari kita renungkan bersama bagaimana perjuangan para pendahulu kita dalam meletakkan pondasi pelajar Nahdliyin yang sampai saat ini diperhitungkan keberadaannya,” jelas Tomi.
Lebih lanjut, Tomi menceritakan bahwa Kiai Mudzakkir adalah santri KH Ahmad Shiddiq Jember. Kiprahnya di IPNU dimulai sejak ia menjadi santri di Jember. Setelah itu sekitar tahun 1958, Kiai Mudzakkir pindah ke Sidoarjo atas petunjuk KH Chudlori Amir yang saat itu sebagai Ketua PCNU Sidoarjo.
Ia diberi mandat sebagai Ketua PC IPNU Sidoarjo yang pertama periode 1960-an , sementara H Nadhim Amir sebagai Wakil Ketua dan Ma’mur Zainul Maarif sebagai Sekretaris pada saat itu.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Imam Mukhozali membenarkan hal tersebut. H Mudzakir merupakan seorang sosok yang menjadi pelopor perjuangan pelajar NU kala itu.
Imam menyebutkan bahwa H Mudzakir adalah seorang tokoh NU Sidoarjo, hingga saat ini ia masih sangat mengenal betul bagaimana perjuangan IPNU-IPPNU di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 1960 an.
Imam juga sangat mengapresiasi peringatan Harlah IPNU-IPPNU di Sidoarjo kali ini. Menurutnya upayanya dalam mempertahankan silaturrahim dengan para pembina dan alumni dapat terjaga dengan baik hingga saat ini
“Selamat Harlah ke 68 IPNU dan Harlah ke 67 IPPNU, semoga kedepan senantiasa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” pungkasnya.