MEDIA IPNU – Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Kecamatan Sananwetan Kota Blitar mengadakan acara Takiran memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sekaligus Harlah IPNU ke-68 dan IPPNU ke-67 yang diikuti oleh tujuh pimpinan ranting yang ada di Kecamatan Sananwetan, Ahad (27/02/2022).
Acara yang diselenggarakan di Masjid Nurul Huda yang beralamat di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar ini juga dihadiri oleh Tokoh NU dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan Ranting NU setempat. Dimulai setelah Isya’, para hadirin yang merupakan perwakilan dari setiap ranting IPNU IPPNU di Kecamatan Sananwetan tampak semangat dan kompak dalam menyukseskan acara.
Diketahui, Takiran adalah salah satu tradisi di Nahdlatul Ulama yang sangat familiar. Ciri khas di luar amaliyah yang dikerjakannya, yakni kekompakan dalam menyukseskan acara dengan prinsip swadaya khususnya pada konsumsi. Tak terkecuali di Takiran PAC IPNU IPPNU Kecamatan Sananwetan, yang seluruh peserta terlihat membawa sedekah makanan.
Takiran ini bertujuan untuk mengambil hikmah terjadinya Isra’ Mi’raj, terlebih tentang shalat serta sebagai momentum yang baik untuk menguatkan antar anggota. Selain itu, tasyakuran dalam rangka Harlah IPNU IPPNU sebagai pembangkit semangat dan kekompakan dalam berorganisasi.
Kiai Murtadho selaku Ketua MWC NU Sananwetan berpesan bahwa berorganisasi adalah bentuk khidmah pada agama. Kesibukan apapun dalam berorganisasi jangan sampai melupakan shalat. Karena dengan menjaga shalat hidup akan berkah dan manfaat.
“Kesibukan apapun dalam organisasi itu adalah sebuah bentuk khidmah kita kepada agama. Tapi, jangan pernah melupakan atau meninggalkan ibadah yaitu shalat. Jaga shalat karena keberkahan hidup itu ada pada shalat. Shalat adalah tiang agama. Sekali mengabaikan shalat maka agamanya hancur. Tetapi organisasi apapun yang menjaga shalat, insya Allah besar dan barokah,” tuturnya.
Dalam sambutan terakhirnya, beliau juga berpesan agar ke depan IPNU IPPNU lebih kompak dan kuat dalam sisi organisasi serta spiritualnya.
“Semoga IPNU IPPNU menjadi pribadi yang kompak antar sesama. Tidak hanya dalam sisi organisasi saja melainkan nilai-nilai spiritual,” tegasnya.
Kontributor : Fhilmal Siana