MEDIA IPNU – MPR RI bekerja sama dengan PC IPNU IPPNU Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Minggu (27/022021).
Acara ini diadakan di gedung Madu Nusantara dan dihadiri oleh banom-banom NU serta organisasi non NU di kota Yogyakarta.
PCNU Kota Yogyakarta mengapresiasi adanya kegiatan ini. Dalam sambutannya, H. M. Yazid Afandi, M.Ag. selaku Ketua Tanfidziyah berpesan bahwa kita harus tetap berada di jalur nasionalitas saat berorganisasi serta yang rasional bukan yang emosional.
“Acara ini dapat digunakan untuk mengcharge ulang sisi kebangsaan,” lanjut beliau.
Sosialisasi ini menghadirkan tiga pembicara yakni Drs. HM. Idham Samawi selaku anggota DPR RI , Prof. Purwo Santoso yang merupakan rektor Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, serta Muhammad Fairaz selaku perwakilan pelajar dan generasi milenial. Sesi ini dipandu oleh Umi Hawa Habibah sebagai moderator.
Drs. HM. Idham Samawi memberikan materi terkait empat pilar kebangsaan yang merupakan pondasi untuk berbangsan dan bernegara. Empat pilar tersebut terdiri dari pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Pancasila dibuat atas ide-ide pemikiran asli dari para pemikir Indonesia, melalui perdebatan panjang yang akhirnya sampai pada titik dimana pancasila dapat diterima oleh seluruh lapisan warga Indonesia. Pancasila dan pilar-pilar lainnya merupakan pondasi yang membuat negara Indonesia mampu bertahan sejauh ini dengan lebih dari 700 suku bangsa.
Prof. Purwo Santoso sebagai pemateri sesi kedua menyampaikan empat pilar aktualisasi kewarganegaraan. Beliau menegaskan bahwa dalam sosialisasi harus diakhiri dengan aktualisasi.
“Empat Pilar ini bukan hanya dihafal tetapi harus juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur beliau.
Sebagai perwakilan pelajar, Muhammad Fairaz selaku Ketua PC IPNU Kota Yogyakarta menyampaikan tentang aktualisasi peran pelajar saat ini. Sebagai contoh yakni PAC IPNU IPPNU Kemantren Jetis kota Yogykarta yang berinisiatif mengadakan bimbingan belajar guna membantu pelajar khususnya tingkat SD untuk tetap belajar ditengah kondisi covid.
Sesi ini berakhir dengan tanya jawab. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan, menyampaikan pemikiran mereka kepada narasumber.
Umi Hawa Habibah selaku moderator menutup sesi sosialisasi ini dengan sebuah pesan dari Bung Karno, yakni: “bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”.
Kontributor: Wahyu Aji P.