MEDIA IPNU – Sekretaris Jenderal Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) Asrorun Niam Sholeh mendorong muktamirin memberikan perhatian khusus pada pembinaan milenial dalam muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Provinsi Lampung.
Hal tersebut dikatakan Niam dalam Silaturrahim Nasional Alumni IPNU di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Selasa (21/12/2021).
“Era digital menuntut adaptasi dengan pemberdayaan dan percepatan keberperanan kaum milenial dalam membangun khidmah jam’iyyah,” kata Deputi Kemenpora tersebut.
Lebih lanjut, Niam menjelaskan bahwa Indonesia memperoleh bonus demografi, dengan jumlah usia produktif mendominasi jumlah populasi Indonesia.
Jumlah anak muda khususnya generasi milenial, rentang usia 16 sampai dengan 30 berjumlah lebih 62 juta atau setara 24,6 persen dari total populasi lebih 270 juta. Dari jumlah milenial tersebut, setidaknya 30 persen adalah kaum muda NU, lebih 20 juta jiwa.
“Inilah tulang punggung jam’iyah yang harus diberi perhatian khusus,” tegas kader NU asal Nganjuk yang juga Katib Suriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Tantangan NU ke depan, lanjut Niam, adalah sejauh mana mengakomodasi dan mengoptimalkan kaum milenial sebagai daya ungkit kemajuan organisasi.
“Di tengah era disrupsi yang ditandai dengan perubahan yang sangat akseleratif, maka harus ada langkah radikal dalam mengakselerasi intervensi khusus pada generasi milenial NU, baik di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ruang partisipasi,” terangnya.
Niam juga mengajak kepada segenap alumni IPNU untuk menggeser pendekatan kaderisasi dan penempatan organisasi dari kompetisi ke pendekatan kolaborasi.
“Perlu revitalisasi nilai ke-NU-an yang mengedepankan prinsip wasathiyah dan tasamuh dalam keseimbangan, antara norma dengan laku organisasi, dalam membangun hubungan intern organisasi dan antar-organisasi,” tutupnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Majelis Alumni IPNU sekaligus Ketua Umum PP IPNU 1996-2000 H Hilmi Muhammadiyah, Ketua Umum PP IPNU 2000-2001 Abdullah Azwar Anas, dan Ketua Umum PP IPNU 2003-2006 Mujtahidur Ridho.(nf/dh)