MEDIA IPNU – Majelis Alumni (MA) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggelar Mudzakarah Nasional bertema ‘Menuju Satu Abad NU: Konsolidasi Kader Muda NU dalam Meneguhkan Perkhidmatan untuk Perdamaian Dunia’. Pertemuan ini dilangsungkan di Hotel Millennium Jakarta selama dua hari, pada Senin-Selasa (29-30/11/2021).
Sekretaris Presidium MA IPNU H Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, pertemuan ini akan mendiskusikan berbagai gagasan dan pemikiran untuk disumbangkan atau direkomendasikan ke Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung mendatang.
Sebagai gerbang awal kaderisasi di NU, katanya, IPNU berkepentingan untuk melakukan penguatan aspek pendidikan di level pelajar. Sebab hal itu menjadi salah satu tonggak pertama di dalam proses kaderisasi di tubuh NU.
“Kita juga perlu mengantisipasi dan mengadaptasi perubahan masyarakat yang begitu akseleratif sehingga pengelolaan organisasi harus didesain di tengah masyarakat yang berubah seperti hari ini,” kata Ni’am, Senin (29/11/2021) petang.
Kalau pengelolaan organisasi sudah didesain di tengah masyarakat yang berubah, maka khidmah IPNU diharapkan dapat menyasar kepada generasi milenial yang saat ini memiliki karakter khas akibat perubahan yang terjadi di masyarakat.
“Dengan demikian, keberadaan organisasi NU ini kompatibel atau sejalan dengan perubahan masyarakat yang akseleratif hari ini. Karena khittah kelahiran NU itu kan sebagai respons dari perubahan, bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga masyarakat global,” imbuhnya.
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ini juga menegaskan bahwa peneguhan khidmah organisasi, di dalam Mudzakarah Nasional MA IPNU itu akan merespons perubahan lingkungan strategis di masyarakat.
“Nanti kita akan mendiskusikan pokok-pokok pemikiran yang akan kita sumbangkan kepada muktamar NU melalui tim materi,” terang Ni’am yang juga Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.
Selain merumuskan gagasan pada aspek pendidikan dan perkhidmatan, MA IPNU juga akan berkontribusi dalam menyiapkan rijalul ishlah atau aktor-aktor perubahan zaman. Hal ini dimulai dari penyiapan kader IPNU yang sudah banyak berperan di ruang-ruang publik.
“Itu nanti dikonsolidasikan dan juga dikelola secara baik dalam rumah besar NU. Jadi (pertemuan) ini adalah upaya merumuskan kontribusi gagasan dan pemikiran untuk perkhidmatan NU di satu abad berikutnya,” katanya.
Pertemuan ini dihadiri oleh MA IPNU se-Indonesia. Hadir pula Hasan Chabibie, salah seorang alumni IPNU yang kini bertugas sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Selain itu, Ketua Umum IPNU 1988-1996 H Zainut Tauhid Sa’adi yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI juga dijadwalkan hadir. (lt/sd)