MEDIA IPNU – Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU IPPNU UIN Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan Masa Kesetiaan Anggot (Makesta) di Pondok Pesantren Goeboek Pentjeng, Gunung Pati, Semarang, Jumat-Minggu (29-31/10/2021).
Adapun tema yang diusung ialah “Menciptakan Kader Millenial NU yang Berintegritas, Berkapasitas, Berbudi Luhur dan Berideologi Aswaja An-Nahdliyah di Era Digital”.
Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) merupakan tahap kaderisasi pertama dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Ketua PKPT IPPNU UIN Walisongo Asri mengatakan, berproses di organisasi IPNU-IPPNU hari ini tidak hanya sekadar berproses. Namun harus bisa mendapatkan sesuatu yang bisa dibawa pulang dan mendapatkan transfer ilmu yang benar-benar bermanfaat bagi calon anggota IPNU-IPPNU di tingkat komisariat.
“Semoga bisa terus istiqamah berproses di PKPT UIN Walisongo dan bisa menjadi kader yang dibutuhkan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Pembina PKPT IPPNU UIN Walisongo Semarang Dwi Istiyani mengatakan bahwa Makesta diharapkan mencetak kader yang mampu menjalankan tugas di tengah-tengah masyarakat dengan memegang ajaran Islam yang rahmatan lil alamin yang berhaluan ahlussunah wal jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah.
Dwi Istiyani menegaskan bahwa tujuan utama Makesta adalah sebagai wadah kaderisasi dalam rangka melahirkan kader-kader pejuang NU. “Kita semua harus siap meneruskan estafet perjuangan organisasi NU dengan menjaga dan terus merawat eksistensi organisasi sebagaimana semestinya,” tutupnya.
Ketua panitia Althaf menjelaskan, Makesta diikuti 41 peserta terdiri dari 17 orang calon anggota IPNU dan 24 calon anggota IPPNU. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari harus diikuti secara penuh oleh peserta.
“Peserta diberikan materi dasar untuk memperkuat pondasi NU, Aswaja ala NU, amaliyah NU, Wawasan Kebangsaan, IPNU IPPNU, dan keorganisasian,” ungkapnya.
Kegiatan ini bertempat di Pesantren Gubug Penceng, Ngrembel, Gunungpati mengusung tema ‘Menciptakan Kader Milenial NU yang Berintegritas, Berkapasitas, Berbudi Luhur, dan Berideologi Aswaja An-Nahdliyah di Era Digital’.
Kontributor: M Raif Al-Abrar