MEDIA IPNU – Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Aswandi Jailani menyampaikan bahwa Muktamar NU Ke-34 sebaiknya dilaksanakan tahun depan. Hal tersebut dilatari oleh adanya pandemi Covid-19 yang belum mereda hingga hari ini.
“Muktamar akan lebih baik dilaksanakan tahun depan mengingat pandemi yang belum selesai. Masih banyak daerah yang saat ini masih zona merah,” kata Ketum PP IPNU Aswandi Jailani sebagaimana dirilis di website www.ipnu.or.id, Rabu (22/9/2021).
Aswandi menjelaskan alasan lain yang perlu dipertimbangkan ialah belum terpenuhinya kekebalan kelompok (herd immunity). Setidaknya, perlu adanya 70 hingga 90 persen dari total populasi sudah kebal terhadap ancaman penyebaran virus.
Lebih lanjut, Aswandi mengatakan bahwa herd immunity paling tidak dapat dilihat dari jumlah orang yang sudah divaksin. “Sebagaimana diketahui, per Selasa kemarin (21/9/2021), baru 22,15 persen yang sudah divaksin tahap kedua dari total target 208 juta penduduk Indonesia,” terangnya.
“Artinya, ini menunjukkan betapa kita masih sangat jauh dari kekebalan kelompok itu. Daripada madarat, lebih baik kita ambil yang lebih maslahat,” lanjutnya.
Pemuda asal Jambi tersebut juga mengingatkan bahwa ada ahli yang memprediksi adanya gelombang ketiga di akhir tahun mendatang.
Selain itu, Ketum juga menyoroti soal pendidikan Indonesia yang baru digelar secara tatap muka. Ia khawatir akan lahir klaster baru akibat pertemuan besar sehingga siswa kembali belajar daring secara penuh. “Hal ini bisa memunculkan learning loss, kehilangan pengetahuan dan keterampilan generasi muda,” tegasnya.
Ia berharap bahwa setidaknya tiga hal tersebut bisa menjadi pertimbangan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam memutuskan penyelenggaraan Muktamar NU ke-34.(snf/sd)