MEDIA IPNU – Kabar gembira untuk pelajar banua, Kalsel masuk kandidat tuan rumah Kongres XX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) 2021. Hal ini disampaikan Wakil Ketua IPNU, Muhammad Sahlani, usai menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IPNU di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2020)
Dalam rapat yang dihadiri seluruh Pimpinan Wilayah (PW) IPNU yang ada di Indonesia ini, IPNU Kalsel mengutus lima orang, yaitu: Ketua PW IPNU Kalsel, Muhammad HS; Sekretaris Shafwani, Bendahara Fajrin Rijali; Muhammad Sahlani dan Baiturrahim selaku Wakil Ketua.
Menurut Sahlani, Semenjak IPNU berdiri pada tahun 1954, Kalsel belum pernah menjadi tuan rumah perhelatan terbesar organisasi yang mayoritas anggotanya kalangan santri ini. Ia berharap kali ini Kalsel bisa masuk sebagai kandidat tuan rumah.
“Zona Kalimantan belum pernah menjadi tuan rumah kongres, karenanya Kalsel layak menjadi tuan rumah di Kongres ke-20 tahun 2021 ini,” ujarnya.
Apalagi, kata Sahlani, saat ini di kepengurusan IPNU pusat ada kader dari Kalsel yang menjadi orang penting ketiga.
“Kami yakin banua kita bisa terpilih menjadi tuan rumah Kongres IPNU 2021 ini. Sebab, di Pusat ada Rekan Maulana Nur yang saat ini menjadi Bendahar Umum PP IPNU,” kata mahasiswa asal Sungai Tabuk tersebut.
Sementara itu, Maulana Nur mengatakan ia sangat mengapresiasi masuknya Kalimantan Selatan sebagai kandidat tuan rumah kongres.
“Ini suatu prestasi jika memang kita mampu melaksanakan kongres di Kalimantan Selatan,” tuturnya.
Sebagai seorang kader dari Kalimantan Selatan, ia berjanji akan mendukung agar nantinya Kalsel terpilih sebagai tuan rumah kongres.
“Ini ajang untuk membumikan IPNU di Kalimantan Selatan. Tentu saja sangat saya dukung dan saya apresiasi. Semoga kongres bisa terlaksana di Kalimantan Selatan,” ucap pemuda asal Karang Intan, Kabupaten Banjar ini.
Menanggapi kabar masuknya Kalimantan Selatan sebagai kandidat tuan rumah kongres IPNU 2021, tokoh muda NU banua, Ustadz Khairullah Zain menyambut baik peluang tersebut.
“Kalimantan Selatan adalah rumah yang pertama kali menyambut NU di luar Pulau Jawa. Kalimantan Selatan juga punya kota santri, yaitu: Martapura. Karenanya, sangat layak bila banua kita menjadi tuan rumah kongres,” katanya.
Menurut alumni Ma’had ‘Aly Darussalam ini, masih banyak para santri di Kalimantan Selatan yang belum kenal dengan IPNU, sebagai organisasi pelajar Nahdlatul Ulama. Perhelatan akbar semacam kongres akan membuat nama IPNU terpublikasi secara luas dan tersosialisasi di kalangan para santri berkultur NU.
“Kalsel ini pusatnya santri di Kalimantan, terutama kota Martapura sebagai destinasi para penuntut ilmu agama dari berbagai penjuru Borneo. Bila kita berhasil memperjuangkan menjadi tuan rumah kongres IPNU, maka bendera IPNU kelak akan berkibar di seluruh penjuru pulau Borneo, hingga ke tingkat desa,” kata founder jaringan Komunitas Aktivis Muda Nahdliyyin Banua atau AMANNA Community ini.(ms/sd)