MEDIA IPNU – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengagendakan laporan kemajuan organisasi dari masing-masing Pimpinan Wilayah (PW) IPNU seluruh Indonesia, Sabtu (21/11/2020).
Dalam agenda tersebut, enam Ketua Pimpinan Wilayah IPNU masing-masing wilayah juga menyampaikan kesediaan atau usulannya mengenai tuan rumah Kongres XX. Tidak kurang dari 6 PW menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Kongres mendatang.
Laporan pertama dari (1) PW IPNU Aceh. Perwakilannya tegas menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah. Pencalonan ini didukung wilayah tetangganya, yakni: Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Jambi.
Masih dari Tanah Andalas, (2) PW IPNU Sumatera Selatan juga berharap kegiatan tiga tahunan ini digelar kembali di wilayahnya. Sebagaimana diketahui, Bumi Sriwijaya ini pernah menjadi tempat Kongres Ke-XVII pada tahun 2012, saat Khairul Anam Haritsah terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan Ahmad Syauqi.
Selain itu, calon ibukota baru, (3) Kalimantan Timur, juga menyatakan keinginannya untuk menjadi tuan rumah Kongres XX. Alasannya, agenda tersebut bisa menjadi pemantik untuk lebih menggairahkan dan meningkatkan kaderisasi di wilayah tersebut. Penyiapan kader di ibukota baru menjadi modalitas utama menyongsong masa depan IPNU.
(4) PW IPNU Kalimantan Selatan juga berharap Kongres Ke-XX digelar di wilayahnya. Kesiapan para kader di sana sudah bisa dipastikan dengan keaktifan mereka di pimpinan masing-masing, baik PKPT, Komisariat Pesantren, hingga ranting-ranting.
(5) PW IPNU Nusa Tenggara Barat (NTB) juga tak mau ketinggalan. Ketuanya mengaku akan mengupayakan agar agenda tertinggi pelajar NU ini bisa digelar di Zona Kawasan Ekonomi Khusus. Ia bahkan berani menjamin kesiapan pembiayaannya mengingat dukungan Nahdliyin di sana. Pengajuan NTB ini didukung tetangganya, PW IPNU Bali.
Tak mau kalah, PW IPNU Sulawesi Utara mengusulkan tetangganya, (6) Sulawesi Selatan untuk kembali menjadi tuan rumah. SDM yang mumpuni dan wilayah yang juga strategis menjadikannya sangat layak menjadi arena kongres. Ia berseloroh jika NTB sudah siap beberapa M, Sulsel juga punya 3 M, yakni: Makassar, Maros, Masamba. Hal demikian sontak menggemakan tawa seluruh hadirin.
Sulawesi Selatan pun mengaku siap jika memang dipilih kembali menjadi tuan rumah. Terakhir, Maros dan Makassar menjadi arena Kongres Ke-XIII pada tahun 2000 ketika Abdullah Azwar Anas terpilih menggantikan Hilmi Muhammadiyah sebagai ketua umum.
Secara umum, seluruh perwakilan wilayah berharap agar Kongres dilaksanakan di luar Pulau Jawa demi meratakan dan membumikan IPNU di seluruh penjuru Nusantara. Pasalnya, dua kongres terakhir dilaksanakan di Jawa, Tahun 2015 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah dan Tahun 2018 di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat.
Tiga kongres sebelum di Palembang pada tahun 2012 juga digelar di Pulau Jawa, yakni tahun 2009 di Brebes, Jawa Tengah; tahun 2006 di Jakarta; dan tahun 2003 di Sukolilo Surabaya, Jawa Timur.(snf/sd)